SEMARANG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah melihat netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) cukup jadi perhatian khusus, meski tingkat kerawanan pelaksanaan Pemilihan Umum 2024 masih dalam kategori sedang.
Bahkan untuk pengawasan di konten medsos, Bawaslu Jateng membentuk relawan siber di 35 kabupaten dan kota.
“Memang, netralitas ASN cukup jadi perhatian khusus kita. Namun secara keseluruhan, suasana masih terlihat kondusif. Tingkat kerawanan pemilu di Jateng masuk kategori sedang,” ucap Sosiawan, Koordinator Divisi (Kordiv) Humas dan Datin Bawaslu Jawa Tengah saat menerima rombongan Jurnalis Kawal Pemilu Anti Hoaks dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di Kantor Bawaslu Jateng, Jln. Pampadayan, Semarang, Selasa (28/11/2023).
Dikatakan Sosiawan, dari keseluruhan tahapan kampanye Pemilu serentak 2024, tahapan yang paling krusial dalam pemilu adalah tahapan masa kampanye. Meskipun di hari pertama kampanye, kondisinya masih terlihat aman dan kondusif.
“Hari ini, Selasa, 28 November, yang merupakan hari pertama masa kampanye, suasana masih kondusif. Moga kondisi ini tetap berlangsung hingga selesai tahapan pemilu,” jelas Sosiawan dalam silaturahmi yang dihadiri Kepala Bagian Prokopim Setdaprov Sumbar, Budi Arif dan staf, Ketua JPS Adrian Tuswandi serta belasan jurnalis Sumbar.
Terkait dengan penertiban Alat Peraga Kampanye (APK), Sosiawan menyampaikan bahwa sebelum memasuki masa kampanye ini, Bawaslu Jateng telah banyak menertibkan baliho-baliho caleg yang melanggar aturan, seperti berisi ajakan dan sebagainya.
“Selain itu, penertiban juga dilakukan OPD terkait dan Satpol PP, dengan mengacu Perda Ketertiban Umum,” ungkapnya.
Khusus dalam pengawasan dan pemantauan kampanye di media sosial (medsos), lanjut Sosiawan, maka Bawaslu telah membentuk Tim Relawan Siber di 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
“Para relawan ini juga kita didik menjadi konten kreator, sekaligus jadi penyejuk dan pendamai berbagai potensi konflik yang ada di lapangan. Jadi tugasnya multifungsi. Mereka tidak saja berasal dari perorangan, tapi juga dari organisasi-organisasi yang ada,” pungkas Sosiawan.
Sebelumnya Ketua Jaringan Pemred Sumbar (JPS) yang juga koordinator Jurnalis Kawal Demokrasi Anti Hoaks, Berani Hoaks, Hook Saja, menjelaskan bahwa kegiatan ini dalam upaya memberi penguatan pada jurnalis Sumbar, terkait dengan pelaksanaan pemilu 2024.
Apalagi, Jawa Tengah dianggap menjadi titik perhatian masyarakat Indonesia karena ada dua tokohnya yang jadi peserta Pilpres 2024.
“Karena itu kita pilih Jateng untuk melakukan studi Tiru ini, dalam upaya mensukseskan pesta demokrasi yang damai tanpa Hoaks,” ucap Adrian.
Acara diakhiri dengan penyerahan cenderamata oleh Kabag Prokopim Setdaprov Sumbar didampingi Ketua JPS Adrian Tuswandi, Penasehat JPS, Novrianto Ucok dan lainnya. (*)