LUBUK SIKAPING – Berbagai upaya jalan pintas untuk meraup suara, tampaknya dilakukan oknum calon legislatif. Meski belum ada laporan secara resmi, namun di Pasaman agaknya aroma jalan pintas alias politik uang ini tercium oleh Bawaslu.
“Zaman semakin canggih, ternyata semakin canggih pula trik-trik beberapa oknum calon legislatif (Caleg) untuk memuluskan aksi money politik. Dulu, uang diberikan di dalam amplop lalu ada kartu nama Caleg atau stempel partai. Kini, itu tidak lagi, mainnya sudah cantik. Hanya amplop tak bermerk atau berstempel yang diberi pada warga,” kata Ketua Bawaslu Pasaman, Rini Juita didampingi Koordinator Sekretariat Bawaslu, Refki Mukhliza saat sosialisasi bersama pemilih pemula dan mahasiswa untuk pengawasan pemilu bersama Bawaslu, Rabu (20/2).
Itu baru satu trik, ada pula yang lainnya. Memberi uang pada masyarakat dengan alasan uang transport setelah menghadiri kegiatan kempanye.
“Masih banyak trik-trik licik lainnya. Kita bakal terus memantau, kedapatan, pasti kita proses,” jelas Rini.
Dalam sosialisasi ini, para peserta juga diedukasi melalui video singkat pacah paruik episode 23 tentang hari pemilu. Terbahak-bahak peserta menonton video stand up comedy karya Teguh Prasetyo, orang Minang kelahiran Padang tersebut.
“Melalui video edukasi ini, kita berharap para pemilih pemula menghindari kesalahan yang mungkin dilakukan. Seperti memoto surat suara, datang di luar ketentuan dan tidak mencelupkan jari setelah mencoblos. Hingga tetselenggaranya Pemilu 17 April mendatang, kita bakal terus melakukan sosialisasi serupa pada masyarakat,” tukas Rini. (Yolan)