Jadi tidak mengherankan bila kemudian jeritan warga tentang sulitnya mendapatkan BBM di daerah 3T itu masih sering terdengar. Padahal, kata Pj Bupati seperti juga sering disampaikan Presiden RI, Prabowo Subianto, kedaulatan rakyat itu harus terwujud dengan 3 hal, kedaulatan energi, kedaulatan pangan dan kedaulatan terhadap air.
Pemerataan ekonomi
Rabu, 30 Oktober 2024, di IT Teluk Kabung, ada tujuh lembaga penyalur BBM Satu Harga Klaster Sumatra yang diresmikan. Ketujuhnya adalah lembaga penyalur di Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil, Teupah Tengah Kabupaten Simeulue. Keduanya di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Kemudian Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas dan Durai Karimun di Provinsi Kepulauan Riau. Selanjutnya satu penyalur di Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Satu penyalur di Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, dan Semendo Darat Laut Kabupaten Muara Enim di Provinsi Sumatra Selatan.
Peresmian dilakukan Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman dan Harya Adityawarman bersama Direktur Pemasaran Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra. Ketiganya turut didampingi VP Retail Fuel Sales Pertamina Patra Niaga, Eko Ricky Susanto, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar dan tokoh masyarakat Sumatra Barat.
Menghadirkan BBM Satu Harga di daerah 3T bagi PT Pertamina Patra Niaga seperti disampaikan Direktur Pemasaran PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra adalah upaya Pertamina mendorong peningkatan ekonomi hingga ke daerah 3T. “Program BBM Satu Harga merupakan komitmen dan bukti nyata kehadiran Pertamina dalam memastikan ketersediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar),” katanya.
Peresmian kemarin dilakukan secara serentak untuk 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga di beberapa klaster wilayah di Indonesia. “Pada hari ini (Rabu-Red), ada 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang diresmikan serentak pada beberapa klaster wilayah di Indonesia. Ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan Pertamina dalam memastikan accessibility, affordability dan acceptability energi bagi seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Ega.
Ega menyebutkan, sejak tahun 2017 hingga September 2024, Pertamina Patra Niaga telah mengoperasikan 542 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di 84 titik di Sumatra, 108 titik di Kalimantan, 58 titik di Sulawesi, 98 titik di Nusa Tenggara, 78 titik di Maluku, 111 titik di Papua, serta lima titik di Jawa dan Bali.
Sampai akhir tahun 2024, ditargetkan hadir sebanyak 573 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga dan bisa dioperasikan oleh Pertamina Patra Niaga. “Kami berkomitmen hingga akhir tahun 2024, target 71 titik BBM Satu Harga pada 2024 ini dapat terselesaikan tepat waktu,” ucapnya.
Ega juga menyebutkan, realisasi volume penyaluran BBM Satu Harga terus meningkat setiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2024 ini sampai dengan September volume BBM Satu Harga yang tersalurkan kepada masyarakat sudah mencapai 424.060 KL yang terdiri 123.854 KL produk JBT dan 300.207 KL produk JBKP.
Dia menegaskan, realisasi BBM Satu Harga adalah BBM subsidi dan regulasinya diatur dan diawasi. Makanya, dia mengingatkan para pengelola lembaga penyalur BBM Satu Harga bisa amanah mendistribusikan BBM secara tepat sasaran.
Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman juga menegaskan hal senada. Dia menyebutkan, salah satu tujuan program BBM Satu Harga ini adalah menggerakkan pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya yang berada di wilayah 3T. Selain itu juga mendapatkan distribusi BBM Subsidi secara cepat dengan kuota subsidi yang telah ditentukan.