PADANG – Balai Besar Pengawasan Obat danMakanan (BBPOM) Padang masih melakukan pengujian terhadap anggur murah yang banyak bereda di masyarakat.
Kepala BBPOM Padang Martin Suhendri kepada Singgalang mengatakan, pihaknya hanya melakukan pengujian terhadap kandungan formalin dan mikro saja.
“ Untuk hasilnya diperkirakan enam hari ke depan baru bisa didapat,” katanya.
Seperti diketahui, anggur dengan harga terbilang murah sudah masuk di Kota Padang. Anggur tersebut terlihat dijual di jalur By Pass.
Anggur yang dijual seharga Rp50 ribu perkilogramnya itu menjadi tanda tanya dan bahan gunjingan bagi masyarakat. Sebab, harga standar anggur di pasaran dijual Rp80 ribu perkilogram. Ada yang menduga bahwa anggur tersebut diimpor dari Cina. Bahkan yang membuat resah, ada pula yang berasumsi bahwa anggur tersebut telah terkontaminasi zat berbahaya, yang berkemungkinan berdampak pada kesehatan masyarakat.
Dinas Pangan Kota Padang langsung mendatangi para pedagang yang berjualan di depan Kantor Balaikota Padang, jalan By Pass. Plt Kepala Dinas Pangan, Syahrial Kamat beserta jajaran kerjanya menanyakan langsung kepada pedagang asal muasal anggur murah tersebut.
“Setelah kita tanyakan langsung, anggur berasal dari Belawan, Medan,” kata Syahrial Kamat beberapai hari lalu.
Anggur itu dibeli langsung oleh agen di Pasar Usang, Padangpariaman. Anggur kemudian dibawa ke Padang dengan mobil pickup sebanyak 2,1 ton.
“Anggur sebanyak 2,1 ton itu dijual untuk satu minggu di Padang,” katanya.
Agar aman dikonsumsi masyarakat, pihak Dinas Pangan Kota Padang kemudian membawa sampel anggur ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang. Sampel anggur diuji di labor tersebut. (yuke)