PADANG-Pembangunan jembatan darurat yang menghubungkan jalur Padang-Bukittinggi di Kayu Tanam, Padang Pariaman hari ini sudah dapat dimanfaatkan. Sementara untuk jembatan permanen akan disiapkan sebelum lebaran 2019.
“Paling lambat besok sudah dapat dimanfaatkan,”sebut Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Padang, Aidil Fiqri kemarin.
Dikatakannya, jembatan darurat tersebut kekuatannya diperkirakan hanya mampu sekitar 20 ton. Kapasitas itu, selain kendaraan pribadi, juga angkutan barang dengan roda enam, seperti engkel dan colt diesel.
“Karena darurat, bebannya tidak bisa berat,”katanya.
Sementara untuk pemanfaatnya BPJN akan menyerahkan pada dinas perhubungan dan kepolisian. Karena untuk lalu lintas menjadi kewenangan dua instansi tersebut. Bisa saja pemanfaatan jembatan darurat dimanfaatkan untuk satu arah, atau dua arah dengan buka tutup.
“Kita lihat nanti, kita memungkinkan dua arah, bisa saja. Atau satu arah, hanya untuk dari Padang saja, kemudian turunnya dari Malalak bisa juga. Itu hanya kemungkinan,”ulasnya.
Khusus untuk pembangunan jembatan permanen, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengambil kebijakan. Tidak akan menggunakan sistem biasa, karena kondisinya darurat.
“Kalau menggunakan cara biasa, akan memakan waktu lama. Bisa perencanaan diawal tahun, kemudian penganggaran, pengerjaan akan selesai September. Ini akan menyulitkan. Apalagi akan Lebaran,”ujarnya.
Untuk itu, mengingat kondisi yang mendesak, pembangunan jembatan permanen dilakukan kebijakan penunjukan langsung. Sementara lokasi pembangunan masih pada tempat yang sama, namun dengan penguatan pondasi yang lebih terencana.
“Kita upayakan lebaran sudah siap yang permanen, makanya Menteri PU turun, untuk dapat segera dimabil kebijakan,”ujarnya.
Sebelumnya, Jembatan Batang Kalu di Korong Pasa Usang Nagari Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman Senin (10/12) malam. Putusnya jembatan ini mengakibatkan jalan utama Padang Bukittinggi tidak bisa dilewati kendaraan bermotor. Baik itu roda 2 maupun roda 4.
Selain itu, akses utama Padang-Bukittinggi tersebut juga mengharuskan pengendara memilih jalan memutar. Jalan alternatif, Padang-Solok-Padang Panjang dan Padang-Pariaman-Lubuk Basung dan Kelok 44. (104)
|