DHARMASRAYA – Sejumlah anggota DPRD Dharmasraya menghilang ketika ratusan mahasiswa melakukan aksi damai di depan kantor DPRD setempat, Senin ( 11/4/2022).
Massa aksi itu berasal dari kampus III UNAND Dharmasraya, UNDHARI , STITNU Sakinah serta sejumlah Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP).
Dari 30 orang wakil rakyat tersebut, hanya 7 orang anggota Dewan yang menyambut kedatangan ratusan mahasiswa yakni, Pariyanto, Adi Gunawan, Irmon, Salman, Sasmi Erli, Ampera Dt Labuan dan Yulindo Sari Mukhtar.
Kedatangan mahasiswa ini dalam rangka menyampaikan aspirasi dan menuntut pemerintah agar dapat bekerjasama mengusut beberapa permasahan yang terjadi.
Menurut mahasiswa pemerintahan masa selarang menjadi sorotan masyarakat sehubungan dengan diapungkannya berbagai wacana oleh orang yang berada di lingkungan istana presiden diluar tugas dan fungsinya seperti, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, Menko Perekonomian Air Langga Hartanto, Mendagri Tito Karnavian, dan Menteri Investasi /Kepala, Lahadalia.
“Dengan lantang ke empat menteri tersebut melontarkan wacana penundaan pemilu 2024 dan perpajangan masa jabatan presiden. Pernyataan ini membuat masyarakat geram,” tegas Kordum Aksi Damai Mahasiswa, Muhammad Hasbi dalam orasinya.
Belum lagi persoalan negara yang lain seperti, tingginya harga minyak goreng, kebutuhan pokok, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) serta kebijakan pemerintah yang membuat masyarakat tertekan.
“Kami minta DPRD menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah pusat bahwa masyarakat menolak wacana penundaan pemilu 2024 dan perpajangan masa jabatan presiden serta kembali menurunkan harga minyal goreng, BBM dan kebutuhan pokok lainnya,” katanya lantang.
Dalam orasinya mahasiswa juga menyampikan rasa kekecewaannya karena tidak hadirnya seluruh anggota dewan dalam penyambutan aksi tersebut.
“Kami juga kecewa terhadap bapak bapak kami di DPRD ini. Kenapa hanya segelintir orang yang menyambut kedatangan kami. Bukankah tidak ada jarak antara kami masyarakat dengan wakil rakyat,” katanya.
Sementara itu Sekretaris Dewan Dharmasraya, Syamsuardi saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui secara pasti apa penyebab ketidakhadiran anggota Dewan pada aksi damai mahasiswa ini.
Ia mengaku sudah menghubungi beberapa anggota dewan, namun tidak ada jawaban.
“Satu orang sakit dan selebihnya saya tidak tahu,” katanya.
Aksi damai mahasiswa se Dharmasraya ini dikawal ketat pihak kepolisian, TNI, dan Satpol PP. (roni)