LUBUK BASUNG – Belajar online di rumah atau homelearning jangan pula membuat anak anak stress. Hal itu diingatkan Kamroni Purnamera salah seorang guru senior di SMK Negeri Tanjung Raya, Kabupaten Agam.
Sebagaimana diketahui, sejak Jumat 16 Maret lalu seluruh pelajar dari SD sampai SLTA di Sumbar dirumahkan atau belajar di rumah.
Cara belajar di rumah adalah dengan menggunakan alat telepon genggam atau android. Ada dengan menggunakan aplikasi khusus ada dengan menggunakan WA Grup.
Persoalan pembelajaran dengan sistem online ini, kata Kamroni terutama di daerah-daerah adalah persoalan sinyal. “Banyak murid-murid di daerah yang mengeluhkan sinyal di rumah masing-masing” katanya.
Sebagai guru Kamroni telah imbau teman-teman sejawat, agar jangan memaksakan pelaksanaan belajar online. “Alhamdulillah sebagian kawan-kawan guru memahami, karena memang banyak keluhan anak-anak,” ujarnya.
Masalah lain adalah menyangkut paket internet. ” Memang ada disebut sebut paket gratis yang pakai aplikasi itu, ternyata tak ada,” katanya.
Hal lain yang menjadi kesulitan adalah masih adanya guru guru yang gagap teknologi atau gaptek khusus untuk pembelajaran online. “Tak semua kami yang lincah memainkan android ini” tukas Kamroni.
Karena itu menurut Kamroni semua guru hendaknya memahami imbauan gubernur itu dengan bijak. “Intinya adalah agar anak-anak jauh dari penularan virus korona. Cara dan strategi membelajarkan anak-anak tergantung keadaan saja,” tambah guru olah raga ini. (Khudri)