Untuk menyiapkan hunian sementara (huntara) bagi korban bencana yang rumahnya rusak dan hanyut, BNPB bersama Kementerian PUPR siapkan rumah 200 unit yang bisa dipasang secepatnya jika korban terdampak bersedia menempati dan didirikan di tempat yang aman.
Terkait pelayanan kesehatan, Hansastri menegaskan, Pemprov Sumbar akan menanggung biaya rumah sakit bagi semua korban yang terdampak bencana. Beberapa rumah sakit (RS) yang menampung korban bencana di antaranya, RS Achmad Mochtar di Bukittinggi, RS Yarsi, RSUP M Djamil Padang dan RS Hanafiah di Kabupaten Tanah Datar. “Menindaklanjuti arahan ini, kita sudah rapat dengan OPD terkait untuk siapkan anggarannya,” terangnya.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar juga telah membentuk posko-posko kesehatan, di mana 3 posko di Agam, 11 poso di Tanah Datar. Juga ada 10 puskesmas dan RS Sayang Ibu yang dijadikan posko. Di posko-posko ini sudah ada tim kesehatan yang bertugas.
Melalui Dinas Kesehatan Bukittinggi juga dibantu satu unit ambulans untuk mobilitas pasien dari lokasi bencana ke rumah sakit. Dinas Kesehatan Sumbar juga sediakan Bahan Makanan Tambahan (BMT) untuk balita dan ibu hamil. Selain itu juga sediakan 30 kantong mayat.
Sementara untuk pelayanan di posko pengungsian, Pemprov Sumbar melalui Dinas Sosial telah menyiapkan perlengkapan tidur dan makanan siap saji, beras seberat 1,5 ton. “Kita juga akan mendrop beras dari Bulog seberat 3 ton nantinya,” terangnya.
Selain itu juga membuka dapur umum di Kabupaten Tanah Datar, Agam dan Kota Padang Panjang. Selain itu juga menyiapkan sejumlah mobil umum lapangan yang melayani kebutuhan pengungsi.
Dampak terparah dari bencana yang terjadi di Sumbar adalah rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan. Bahkan sejumlah jalan terputus seperti yang terjadi di kawasan Lembah Anai. Saat ini Pemprov Sumbar melalui Dinas BMCKTR Sumbar mengerahkan sejumlah alat berat untuk memperbaikinya. Termasuk juga kerusakan pada sungai-sungai besar di Sumbar. Pemprov Sumbar melalui Dinas PSDA-BK Sumbar mengerahkan sejumlah alat berat untuk pengerjaan normalisasi sungai.
Salah satunya di lokasi Bukit Batabuah. Termasuk juga normalisasi di Sungai Pua, tepatnya di Korong Kapalo Koto. Di Pandai Sikek juga ada potensi material galodo yang akan turun, akses jauh dari jorong terdekat mencapai 3 kilometer. Kondisi ini juga perlu ditangani.
Berikut beberapa informasi penting terkait bencana di Sumbar:
Jumlah Korban:
Meninggal: 65 jiwa