JAKARTA – Berniat ingin menyelamatkan penumpang yang melompat ke laut dari atas kapal KM Tidar, Kepala Stasiun Radio Pantai (SROP) Namlea, La Ode Arham, malah ikut tertelan gelombang laut di perairan Ambon, Rabu (17/7).
Kabag Hukum dan Humas Ditjen Laut, Yan Prastomo Ardi, kepada Singgalang, Rabu (17/7) di Kemenhub menjelaskan, kejadian berawal saat kapal KM Tidar tengah berlayar menuju Pelabuhan Ambon dari Pelabuhan Namlea. Saat itu, seorang penumpang yang diduga stres melompat dari kapal.
Penumpang lain yang melihat ada orang melompat kelaut, berteriak-teriak histeris dan kemudian memberitahukan kepada ABK kapal. ABK kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada kapten kapal.
Setelah mendapat laporan dari penumpang, kapal balik arah ke lokasi tempat jatuhnya penumpang. Kepala SROP Namlea, La Ode Arham yang juga karyawan Perhubungan Laut ikut melakukan pencarian.
Naas bagi La Ode Arham, ia ikut ditelan gelombang dan belum ditemukan hingga saat ini. Sementara, korban yang merupakan penumpang kapal yang melompat tersebut, ditemukan dalam keadaan sudah mengapung tak bernyawa.
Dikatakan Yan, kapal sudah menghubungi dan melaporkan kejadian tesebut via radio ke pelabuhan dan SAR ambon. “Dari kejadian tersebut mengakibatkan satu orang penumpang kapal meninggal dunia dengan identitas yang belum diketahui, dan satu orang lagi belum ditemukan atas nama Laode Arham, Kelapa SROP Namlea,” jelasnya. (yusman)