Bersaing dengan PTN, PTS Harus Terbuka Informasi Soal Dana Perkuliahan

Wakil Ketua KI Sumbar bersama Ketua Kopertis Wilayah X Afdalisma saat dialog dalam verifikasi faktual Monev 2022.

PADANG – Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jor-joran terima mahasiswa baru, sementara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sumbar pun miris dan gigit jari.

“Bahkan ada PTS di wilayah kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X yang mahasiswa barunya (Maba) dua orang saja, memiriskan nggak tuh,” ujar Kepala LLDIKTI Wilayah X Afdalisma, saat kunjungan Tim Monev Komisi Informasi (KI) Sumbar, kemarin.

Menurut Afdalisma, soal perebutan mahasiswa baru kini tidak soal biaya lagi, bahkan kondisi biaya kuliah kekinian justru terbaik dari era dulu. Kini swasta banyak lebih murah dibandingkan PTN.

“Tapi tetap saja tak mampu menggenjot jumlah mahasiswa baru, beberapa PTS top di Padang dulu era 90-an, kini sudah meredup,” ujar Afdalisma.

Menurut Wakil Ketua KI Sumbar Arif Yumardi, PTS butuh lari kencang dalam inovasi dan improvisasi termasuk mem-branding kampusnya.

“Menghadapi masa sulit, tergerusnya minat tamatan SMA sederajat ke PTS, ini harus ada terobosan. PTS terbuka informasi dan dokumentasi sudah harus dimaksimalkan. Jangan PTS dengan yayasannya kisruh saja, harus sevisi merebut ceruk mahasiswa baru kembali di Padang di era 90-an UBH dan AKBP itu top dan fenomenal loh. Sekarang meredup infonya. Ingat, persaingan PTS merebut mahasiswa baru tidak dengan PTS lain, tapi dengan PTN,” ujar Arif.

Komisioner KI Sumbar dua periode Adrian Tuswandi saat dialog dengan Kepala LLDIKTI Wilayah X untuk menggali 5 K (Komitmen, Konsistensi, Koordinasi dan Komunikasi serta Kolaborasi) tentang Keterbukaan Informasi Publik pada tahapan Verifikasi Faktual Monev KI Sumbar 2022, mengatakan PTS di LLDIKTI harus mampu membangun aura positif terhadap eksistensinya.

“Buka informasi hebat dari PTS ke publik gunakan berbagai platform media sosial untuk mem-branding PTS itu. Beberkan ke masyarakat luas tentang prestasi dan dunia kerja membutuhkan tamatannya serta berkala menyebar testimoni. Satu lagi buka soal biaya masuk dan uang kuliah serta digunakan untuk apa, lewat ini masa indah PTS akan kembali terjadi,” ujar Toaik biasa Adrian disapa banyak pihak di Sumbar. (benk)