AROSUKA –Musim kemarau tiba. Masyarakat dihadapkan dengan idiom: kecil menjadi kawan, besar menjadi lawan. Faktanya, berselang tiga hari, masyarakat kabupaten Sokok di dua kokasu berbeda mengalami musibah kebakaran rumah.
Terbaru, sebuah rumah semi permanen milik Herman Novitra dan Vivi Mardani yang berada di Sipadiah nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kab. Solok, Senin (18/3) malam, ludes dilalap si jago merah.
Informasi yang diperoleh dari Kapolres Solok AKPB Ferry Irawan melalui relis Kapolsek Lembah Gumanti Iptu Amin Nurasyid, Selasa (19/3), mengungkapkan api berkobar sekitar pukul 22.00 wib pertama kali diketahui oleh tetangga korban, Nedi.
Sedang asyik menonton tv didalam rumahnya, saksi Nedi tiba-tiba mendengar suara letupan dari rumah sebelah. Begitu keluar rumah, Nedi melihat api mulai membesar dari dalam rumah korban Herman Novitra panggilan David.
Menurut Kapolsek Lembah Gumanti Iptu Amin Nurasyid, pada saat kejadian rumah korban dalam keadaan kosong. ” Kita belum bisa memastikan penyebab kebakaran karena menunggu penyeldikan lebih lanjut,” ucap Amin Nurasyid.
Dipastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian materil ditaksir mencapai sekitar Rp 150 juta.
Rumah gadang
Tiga hari sebelumnya, sebuah rumah gadang berukir megah di jalan Solok -Padang Panjang, tepatnya di Kawasan Nagari Tanjuang Bingkuang, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sabtu (16/3), juga musnah menjadi abu.
Musibah kebakaran terjadi sekitar pukul 15.30 Wib. Rumah gadang milik Yenita Samsyuri (38) itu . Di komplek rumah gadang tersebut, bermula dari percikan api penggorengan usaha kerupuk di komplek rumah tersebut. (rusmel)