SOLOK – Bertambah dua orang, positif covi-19 Kota Solok menjadi 1.317 kasus, hari ini, Rabu (7/7). Demikian diinformasikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solok melalui Sekretarisnya, H. Syaiful A.
Penambahan kasus ini menurut Sekretaris Gugus Tugas adalah berdasarkan hasil pemeriksaan sampel yang dilakukan laboratorium fakultas kedokteran Universitas Andalas Padang atas sampel yang dikirim RSUD M Natsir, sehingga Kota Solok berada pada zona merah.
Dari hasil tracing yang dilakukan tim surveilans diperoleh data yakni Tn. HT, usia 56 tahun, pedagang, warga jalan Puti Bungsu 002/001 Kelurahan Nan Balimo (Pasien 1316). Yang bersangkutan mengalami demam, anosmia sejak tanggal 2 juli lalu dan memiliki komorbid dan jantung. Saat ini menjalani isolasi mandiri.
Kemudian Tn. B, usia 58 tahun, pensiunan PJKA, warga jalan Yos sudarso RT 1 RW 5 Kelurahan Kampung Jawa (Pasien 1317). Yang bersangkutan mengalami demam batuk, pilek, nafsu makan menurun sejak tanggal 30 juni lalu dan memiliki komorbid jantung. Saat ini menjalani isolasi di RSUD M Natsir.
Setiap hari masih saja kita menerima laporan penambahan kasus terkonfirmasi positif baik itu baru maupun kontak erat pasien positif. Saat ini pemerintah sedang berupaya semaksimal mungkin melakukan vaksinasi untuk seluruh masyarakat. Memang benar Vaksin tidak membuat kita 100% kebal terhadap virus COVID-19. Vaksin ini membuat daya tahan tubuh kita lebih baik, lebih cepat mengidentifikasi kalau kemasukan virus dan lebih cepat merespons melawan virus tersebut.
Orang yang divaksin masih bisa terkena virus COVID-19, tetapi yang harusnya sakit berat menjadi sakit ringan, yang harusnya sakit ringan menjadi sakit tanpa gejala atau OTG.
Oleh karenanya mari ajak keluarga maupun kerabat kita untuk segera divaksin di Puskesmas terdekat dengan membawa Identitas Diri. Tidak perlu khawatir, ragu ataupun takut divaksin. Karena sebelum divaksin setiap kita akan dipastikan dulu apakah telah aman untuk divaksin.
Bagi kita yang telah vaksin kami himbau untuk tetap memberlakukan prokes covid-19 dalam aktivitas keseharian dengan sangat ketat. Karena jangankan yang telah divaksin, yang telah pernah positif dan sembuh saja bisa kembali terpapar.
Oleh karenanya, tidak ada jaminan tidak sakit, tidak bergejala tidak terpapar. Mari lindungi orang tersayang dari terpaparnya covid-19.
Mari saling ingatkan dan jangan takut menegur orang lain (dengan cara yang santun) jika orang lain tersebut melanggar protokol kesehatan. (209/524)