PADANG – Masyarakat Padang kecewa tuan rumah Pekan Nasional Tani dan Nelayan ke XVI pindah ke Padang Pariaman. Masyarakat sudah terlanjut berutang untuk rehab rumah akan ditempati peserta Penas Tani.
“Bagaimana sekarang ini, kami sudah pinjam uang untuk rehab rumah. Bagaimana caranya kami bayar utang,”sebut Edra 38, Warga Kelurahan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Selasa (10/12).
Dikatakannya, sebelumnya rumah-rumah penduduk sudah disiapkan untuk ditempati peserta Penas Tani dan Nelayan pada 2020. Masyarakat diminta untuk memperbaiki rumahnya, agar nanti peserta dapat nyaman.
Tak sedikit warga yang meminjam uang untuk merehab rumahnya. Rata-rata mereka pinjam Rp5 juta sampai Rp10 juta.
“Saya sudah pinjam Rp5 juta. Kalau tidak jadi bagaimana cara membayarnya nanti,”ulasnya.
Edra tidak habis pikir kenapa tuan rumah Penas Tani itu bisa pindah. Sementara dirinya dulu diyakinkan oleh Pemko Padang untuk memperbaiki rumah.
Sebelumnya untuk menghadapi Penas Tani yang akan berlangsung pada 20-25 Juni 2020 tersebut, Pemerintah Kota Padang, bakal merenovasi 5.000 unit rumah warga.
Walikota Padang Mahyeldi mengatakan dalam helatan Penas KTNA ke 16 tersebut, pemda setempat akan memperbaiki 5.000 unit rumah warga yang akan ditempati para peserta Penas. Jadi untuk tamu undangan itu akan sediakan pemondokannya di rumah – rumah warga.
Jumlah tamu yang hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan pada 20 – 22 Juni 2019 itu, mencapai 60.000 tamu undangan dari berbagai daerah.
Menurutnya, sebelum pemondokan untuk peserta selesai seluruhnya, peserta Penas itu juga ditempatkan di rumah – rumah warga. Pemda setempat mengalokasikan biaya sebesar Rp15 juta per unit untuk renovasi.
Adapun, penempatan untuk peserta Penas disebar di tiga kecamatan di Padang, yakni Kecamatan Koto Tangah, Kuranji dan Nanggalo.
Sebelum dana rehab itu ada, masyarakat harus merehab dulu secara swadaya. Mereka pada umumnya pinjam uang untuk rehab. Jika pindah, maka masyarakat akan kecewa.
Sebelumnya, Padang batal menjadi tuan rumah Pekan Nasional Petani Nelayan (Penas) XVI. Lokasi tuan rumah dialihkan ke Padang Pariaman.
Batalnya Kota Padang setelah adanya surat dari Gubernur Irwan Prayitno untuk pencabutan surat penununjukan Kota Padang sebagai tuan rumah Penas Tani Nelayan. Surat gubernur tersebut dikeluarkan tertanggal 3 Desember 2019. (yose)