PARIAMAN – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Barat, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Bank Nagari Pariaman serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Pariaman, di ruang rapat Walikota, Kamis (4/4).
Rakor dibuka oleh Walikota Pariaman Genius Umar, dan dilanjutkan dengan pemaparan dari Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumbar Wahyu Purnama A, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumbar Irman Sriansyah Nurdin, Pimpinan Cabang Bank Nagari Pariaman Ibnu Supardi.
Rakor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Barat Dengan Pemko Pariaman dalam rangka Pembentukan Penandatanganan SK TP2DD Dan Perluasan Implementasi Qris.
Di kesempatan itu, Walikota Pariaman Genius Umar mengucapkan bahwa untuk Kota Pariaman adalah daerah pertama di Provinsi Sumatera Barat yang menerapkan Sistem Transaksi Pembayaran melalui Layanan Scan Quick Response Indonesian Standar (QRIS). Program pertama telah dilakukan di Pasar Kurai Taji, Los Lambuang Kuraitaji, Pedagang UMKM yang ada di Pantai Kata, Pantai Gandoriah, dan Talao Pauah, yang juga merupakan binaan dari Bank Nagari dan BI.
“Jadi transaksi elektronik ini memang jawaban yang harus kita lakukan, dalam rangka mengurangi transaksi yang menggunakan uang kertas, yang mana uang kertas tersebut juga terkadang mengandung virus. Intinya bagaimana uang yang ada diganti menjadi transaksi yang berbasis elektronik apalagi disaat pandemi covid-19 masih mewabah”, ujar Genius Umar.
Lebih lanjut dikatakannya dari segi daerah, untuk pembayaran APBD kepada OPD terkait semuanya telah mulai menggunakan transaksi secara digitalisasi dengan pembayaran diatas Rp.1.500.000.- Sekarang disamping digitalisasi dari sektor pemerintah, dari sektor masyarakat, swasta, sampai ke sektor UMKM, kita akan targetkan di Kota Pariaman ini bisa mencapai 95% atau bahkan kalau bisa 100% menggunakan transaksi digitalisasi.
“Saya mau Kota Pariaman menjadi contoh Nasional untuk melakukan transaksi elektronik, dan kita lakukan revolusi secara cepat untuk melakukan perubahan ini. Untuk itu saya harapkan bimbingan dari bapak Wahyu tentang bagaimana caranya melakukan hal seperti ini, agar transaksi elektronik bisa terwujud semuanya, sehingga kita bisa melakukan percepatan dalam melakukan perobahan dari transaksi manual ke transaksi digitalisasi,” tuturnya. (agus)