Pertanyaan lain yang menggelitik PM Malaysia, datang dari Arifin Asydhad. Ketua Forum Pemred Indonesia itu menanyakan situasi politik di Malaysia dewasa ini.
“Hehehe Malaysia pun alami satu priode pemerintahan berganti tiga PM,” ucapnya. Yang dimaksud, adalah hasil Pilihan Raya (Pemilu) Malaysia tahun 2017 yang dimenangkan oleh Tun Mahathir. Di tengah jalan, PM tertua di dunia itu mengundurkan diri. Lalu diganti oleh Muhyiddin Yassin. Dan, Agustus lalu Yassin pun mengundurkan diri, digantikan oleh Ismail Sabri Yacoob.
“Saya pun tak tahu bagaimana satu dua bulan ke depan ini,“ ungkap PM baru itu santai. Sri Ismail jujur, pernyataan mosi tidak percaya terhadapnya memang masih terus disuarakan sebagian masyarakat di negeri jiran.
Serahkan buku
Saya merasa beruntung bertemu dengan PM Malaysia yang baru terpilih itu. Artinya, saya dapat kesempatan kembali berkenalan dan berbincang dengan tiga dari empat PM yang berganti dalam satu masa jabatan pemerintahan, seperti yang disebut Sri Ismail. Dan, ketiga-tiganya, diakhir pertemuan saya oleh-olehi buku reportase jurnalistik.
Buku terbaru “Surat-Surat Wasiat Mendiang Nana”, penerbitan tahun 2020, saya serahkan di akhir pertemuan kemarin kepada Sri Ismail Yacoob. Kebetulan isinya, antara lain reportase jurnalistik di Malaysia beberapa waktu lalu. Termasuk hasil pertemuan dengan PM Najib Razak dan PM Mahathir Muhammad.
PM Ismail tanya: siapa yang menjadi cover buku itu? Itulah mendiang Nana, yang menyelesaikan studi strata satunya di Kualalumpur. Ia wafat karena kanker, tidak lama setelah melahirkan anak pertamanya. (rel)