PADANG – Mengembalikan ikon Padang, Komunitas Padang Kota Bingkuang merangkul seluruh petani untuk bercocok tanam bingkuang.
Selain itu, Komunitas ini juga akan meminta Pemerintah Kota (Pemko) Padang untuk bisa membuat peraturan daerah (perda) untuk hari bingkuang.
“Kita telah usulkan ke Pemko Padang untuk membuat Hari Bingkuang, pada 10 Agustus ini. Seluruh bahan telah kita kirim, tinggal realisasi dari Pemko sendiri,” kata Inisiator Komunitas Padang Kota Bingkuang, Azmal, kepada wartawan, saat gelaran “Rujak Bingkuang Rajut Silaturahmi Warga Kota Padang, di Masjid Raya Sumbar, Jumat (10/8).
Azmal mengatakan, saat ini julukan Padang sebagai kota bingkuang bukan lagi sebagai ikon namun melainkan hanya slogan. Sebab, para petani dan produktivitas bingkuang sendiri sudah mulai berangsur hilang.
“Saya ingin mengembalikan kembali maskotnya, karena menurut saya Kota Padang maskotnya Kota Bingkuang. Namun sekarang sudah terabaikan,” ujar Azmal.
Dalam kegiatan itu, sedikitnya 9.000 rujak dan olahan bingkuang dibagikan kepada masyarakat oleh komunitas Padang Kota Bengkuang. Ada tiga titik lokasi pembagian yang dilakukan, di antaranya di Masjid Raya Sumbar, Masjid Al Azhar Air Tawar dan Masjid Baiturahma Tabing. (deri)