LUBUK BASUNG – Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Agam memproduksi masker buatan sendiri untuk membantu penanganan covid 19. Produksi masker ditarget hingga 2.500-an buah.
Kepala BLK Haris saat menerima kunjungan dari Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Agam, Rizki Abdillah Fadhal, Jumat (3/4) menjelaskan, produksi masker tersebut merupakan program realokasi anggaran Kemenakertrans sebagai dampak penetapan status Tanggap Darurat Pandemi (TDP) Covid-19.
“Ini adalah program realokasi dana dari kementrian untuk pembuatan masker antisipasi wabah Covid-19. Target kita,” tutur Haris kepada Rizki Padilah di kantor BLK Agam di Sungai Jaring.
Setelah masker ini selesai, buat untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat terutama pegawai dinas yang berinteraksi langsung dengan masyarakat. Selain upaya pembatas berpindahnya virus corona ketika berkomunikasi, juga dimaksudkan untuk memberi contoh kepada khalayak terhadap penggunaan masker ini, terang Haris kepada Rizki Abdilah Fadhal.
Mendengar penjelasan Haris, sebut Rizki, sapaan terhadap Rizki Abdilah Fadhal, sontak Rizki bilang hebat, “hebat, hebat”, kata Rizki, dan mendorong dan Apresiasi atas program dipersembahkan pemerintah tersebut. Pusing mencari masker, kita bisa bikin sendiri, terang Rizki.
Apalagi pada kondisi seperti ini, sangat dibutuhkan dalam rangka memperkuat langkah ini upaya pencegahan transfer wabah yang tengah melanda dewasa ini. “Ini sangat bagus, jika perlu ditambah dananya dari APBD. Bisa saja di realokasikan dari dana tanggap darurat Kabupaten Agam”, sebut Rezki menanggapi.
“Masyarakat saat ini kesulitan cari masker saat ini, beli beras saja masyarakat kesulitan, ekonomi terdepak, nanti akan kita sampaikan kepada bapak Bupati”, imbuh Rizki lagi. Meski demikian, Rizki tetap berharap masyarakat juga hendaknya berupaya mandiri, jangan ditunggu dulu masker bantua, baru tutup mulut dan hidung dengan masker, tapi upayakanlah, guna menjaga keselamatan dan kesehatan.
Rizki berharap, Pemda juga mempersiapkan anggaran untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, jika sewaktu-waktu nantinya dibutuhkan atas dasar dampak dari wabah Corina (Covid-19). Dapat masker, bukan berarti pula warga Kabupaten Agam bebas berkeliaran keluar rumah, tapi keluar rumah diera ini, cukup apabila ada kebutuhan penting saja, jelas Rizki Abdillah Fadhal. (514)