PADANG ARO – Sebanyak 748 ribu dari 1.124.000 masyarakat di enam Kabupaten/Kota sudah di akomodir Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) cabang Solok melalui JKN dan KIS.
“Seusai Inpres yang dikeluarkan akhir 2017 tentang optimalisasi KIS pada 2019 semua masyarakat harus mendapat jaminan sosial dan diwilayah kerja kami sudah 68 persen yang terdaftar,” kata Kepala BPJS Kesehatan cabang Solok Rizka Adhiati, di Padang Aro, Selasa (27/3)
Wilayah kerja BPJS cabang Solok ada di enam daerah yaitu Kota Solok, Sawahlunto, Kabupaten Solok, Solok Selatan, Sijunjung dan Dharmasraya.
Untuk wilayah cabang Solok yang paling tinggi realisasinya adalah Kota Solok mencapai 85 persen dan saat ini baru mereka yang berkomitmen untuk mendaftarkan warganya keseluruhan JKN dan KIS.
Akhir 2018 , Kota Solok sudah Universal Health Coverage (UHC), karena komitmen mereka dengan jumlah penduduk yang belum terdaftar pada Jaminan Sosial juga tinggal sedikit. Artinya sebanyak Kota Solok capaian ke ikut sertaan masyarakatnya sudah mencapai 85 persen atau tinggal 7 ribu masyarakat lagi yang akan dimasukan untuk keikut sertaan pada JKN dan KIS.
Sedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten Sijunjung, yaitu baru sekitar 60 persen dari jumlah penduduknya.
Lebih lanjut dikatakan Rizka Adhiati, terkait tunggakan peserta BPJS di wilayah Cabang Solok, saat ini masih tergolong tinggi, yaitu sekitar Rp70 miliar. Maka untuk menyelesaikan tunggakan tersebut pihaknya sudah menugaskan 41 pegawai dan setiap minggu mereka punya tanggungjawab menghubungi peserta BPJS yang menunggak, dengan target minimal 25 peserta setiap harinya.
Selain itu pihaknya juga merekrut kader JKN KIS untuk memberikan pemahaman kepada para penunggak. Setiap kader akan diberikan data masyarakat penunggak untuk didatangi dan memberikan pemahaman serta menagihnya.
“Kader ini juga bisa menerima pendaftaran baru yang langsung terkoneksi ke server BPJS,” katanya. Untuk kebutuhan kader di Kabupaten Solok cukup banyak yaitu 11 orang dan Solok Selatan ada dua tetapi belum ada yang daftar.
“Setiap kader ditargetkan mengunjungi 100 kepala keluarga yang menunggak setiap bulannya,” ujarnya. (af)