PADANG- Sabtu pagi setelah Matahari terbit, ratusan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) bersama masyarakat kawasan pantai di Kelurahan Purus telah memadati halaman parkir Old School Resto di Jalan Purus III, Padang Barat, Kota Padang. Di bawah komando instruktur senam, mereka bergerak seirama dengan musik aerobik yang berdentang enerjik.
Senam bersama menjadi pembuka kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digagas FK Unand dengan melibatkan jajaran dosen dan 253 mahasiswa yang sedang tempuh mata kuliah Family Oriented Medical Education (FOME).
FOME sendiri merupakan mata kuliah di FK Unand yang baru ada pada tahun 2009 untuk menindaklanjuti kurikulum pendidikan dokter di Indonesia yang berorientasikan pada masyarakat melalui pendekatan keluarga.
Ketua Tim FOME FK Unand, dokter Rima Semiarty mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa mendukung program pemerintah sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Germas untuk mewujudkan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kami memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal masalah kesehatan keluarga secara komprehensif dan holistik, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan keluarga, dapat memberikan solusi secara promotif dan preventif,” ujarnya.
BPJS Kesehatan, lanjut Rima, kami ajak bekerjasama untuk membuka stand pendaftaran dan informasi agar pengetahuan masyarakat tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Selain itu, BPJS Kesehatan juga diberikan waktu untuk sosialisasi secara terbuka kepada seluruh peserta FOME setelah senam selesai.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Padang melalui Supervisor Kepesertaan dan Pelayanan Peserta, Angga Febryan yang berada di lokasi kegiatan mengharapkan agar kegiatan seperti ini bisa berkesinambungan di tempat lain, karena peran mahasiswa sebagai agent of change bisa mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
“Dengan pola hidup sehat, otomatis resiko untuk terkena penyakit bisa dihindari serta dikontrol melalui kegiatan promotif – preventif seperti kegiatan pagi ini. Dan itu bisa menekan angka biaya pelayanan kesehatan, karena jika semua sehat tidak banyak orang yang harus ke rumah sakit,” ungkapnya.
Angga juga mengharapkan mahasiswa khususnya FK Unand belajar memahami segala peraturan tentang Program JKN-KIS, agar ketika turun langsung ke lapangan dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat, mahasiswa bisa memberikan informasi juga tentang hak, kewajiban dan manfaat program JKN-KIS secara komprehensif.
“Di tahun 2019 nanti semua penduduk akan menjadi peserta JKN-KIS, program ini merupakan program strategis nasional, sehingga dalam implementasikannya harus melibatkan seluruh elemen baik formal maupun informal, tak terkecuali civitas akademika seperti dosen dan mahasiswa kedokteran yang nantinya juga akan berkecimpung dalam program JKN-KIS ini,” ucapnya.
Dalam kegiatan ini mahasiswa dikenalkan dan diarahkan untuk mengunduh aplikasi Mobile JKN pada telepon pintarnya masing-masing. “Pendaftaran baru, pindah faskes primer dan cek status kepesertaan bisa diakses dari aplikasi ini untuk memudahkan peserta tanpa kendala jarak dan waktu,” tutup Angga.