PADANG-BPJS Kesehatan mendukung penuh penyelenggaraan Pelatihan Pelayanan Kesehatan Olahraga Bagi Dokter Umum secara online yang diinisiasi Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) dan Universitas Negeri Padang pada Sabtu sampai Minggu (26-27/9).
Pelatihan yang bertujuan untuk penyegaran ilmu kesehatan olahraga bagi dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ini diselenggarakan dalam rangka memperingati momentum Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada 9 September 2020 lalu.
Di hari pertama, selain pengurus pusat PDUI, materi diberikan oleh pembicara dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat yang menegaskan terdapat indikator-indikator kesehatan olahraga yang harus di jalankan oleh FKTP sebagai upaya dalam mengendalikan pasien penyakit kronis.
BPJS Kesehatan yang diwakili oleh Deputi Direksi Wilayah Sumbagteng-Jambi, Eddy Sulistijanto Hadie menjelaskan bahwa FKTP Mitra BPJS Kesehatan menyelenggarakan kegiatan olahraga dalam pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) sebagai penguatan kegiatan promotif dan preventif.
Prolanis sendiri merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), FKTP dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta JKN-KIS.
“Tujuannya agar yang terdiagnosis penyakit kronis bisa mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien, salah satu pengelolaan melalui kegiatan olahraga,” ujar Eddy.
Sesi akhir hari tersebut Widyaiswara dari Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat Sumatera Barat Sry Rachmawaty menjelaskan bahwa olahraga akan memberikan manfaat bagi kebugaran tubuh apabila dilakukan secara baik, benar, terukur dan teratur.
Spesialis kedokteran olahraga yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Kendali Mutu & Kendali Biaya (TKMKB) Program JKN-KIS Cabang Padang, Afriwardi membahas bahwa setiap dokter seharusnya mampu melakukan peresepan olahraga dengan pemeriksaan pre partisipasi sebagai salah satu pertimbangan dalam memberikan program latihan bagi orang yang sehat.
“Untuk menuju bugar dan orang yang menderita penyakit tertentu tetap dapat menjaga kesehatannya,” kata Afriwardi.
Peserta yang terdaftar dalam kegiatan ini berjumlah 273 orang. Menurut Ketua Panitia Pelatihan, Pudia M. Indika, seluruh peserta pelatihan merasa puas mengingat ilmu yang diberikan merupakan ilmu aplikatif dan dapat dipergunakan dalam praktik sehari hari. 107