PADANG-Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendukung penuh usaha Pemerintah dalam memberikan pelayanan haji yang paripurna bagi Jamaah Calon Haji (JCH) lansia, sesuai dengan tagline yang diusung tahun ini ‘Haji Berkeadilan dan Ramah Lansia’.
BPKH berharap jemaah haji Indonesia sebagai duyufurrahman, sebagai tamu Allah bisa melaksanakan haji yang aman dan nyaman.
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander mengatakan, keberangkatan JCH tahun ini yang sebagian merupakan jemaah tunda tahun 2020, terlihat antusias seiring dengan pandemi yang telah usai, usia yang tak lagi dibatasi dan protokol kesehatan yang dilonggarkan, menjadi awal yang baik dalam persiapan JCH menuju Tanah Suci.
“BPKH sebagai lembaga yang melakukan pengelolaan keuangan haji menyatakan siap dalam mendukung penyelenggaraan ibadah haji Tahun 2023 / 1444 M,” katanya kepada para wartawan, seusai acara melepas JCH yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 (satu) di Embarkasi Padang, Minggu (4/6) malam.
Ia mengatakan, dana yang dikelola BPKH saat ini sebesar 168 Triliun, dikelola untuk memberikan manfaat terbaik bagi jemaah haji guna merasionaliasikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang semakin tinggi. BPKH juga siap memberikan nilai manfaat untuk kuota tambahan sebanyak 8.000 jemaah yang menjadi berita baik dari Kerajaan Arab Saudi.
“BPKH juga terus melakukan Investasi yang syariah, profesional, hati-hati, transparan dan akuntabel. Tahun ini saja berhasil membukukan nilai manfaat sebesar Rp10,08 T,” tambahnya.
Dana haji saat ini aman dan di investasikan di instrumen syariah dan sesuai undang-undang, likuiditas terjaga sebesar 2,22 x biaya penyelenggaraan ibadah haji dengan presentase investasi 70,5% dan penempatan bank syariah 29,5%, Solvabilitas 102,74% dan Yield 6,28%. Berkaca dari rasio keuangan haji ini BPKH siap untuk mendukung pelaksanaan haji secara paripurna.
BPKH juga sedang melakukan penjajakan dengan Syarikah Arab Saudi untuk memulai bisnis di Arab Saudi, rencana besar tersebut untuk meningkatkan layanan ekosistem perhajian dalam bidang akomodasi, khususnya penyewaan hotel di Tanah Haram Makkah dan Madinah, transportasi untuk jemaah, logistik, pelayanan kesehatan, perlengkapan haji, expor-impor dan layanan katering untuk menyediakan makanan rasa nusantara ke jemaah mengingat banyaknya jemaah asli Indonesia pada saat musim haji dan umroh.
Harry juga menjelaskan bahwa waktu tunggu keberengkatan yang cukup panjang, agar generasi millenial baiknya lebih mendalami literasi keuangan termasuk perencanaan keuangan haji.
Harapannya, berangkat haji pada usia muda dapat menjadi salah satu prioritas, mengingat waktu tunggu haji yang panjang dan faktor terhadap jemaah usia lanjut menjadi risiko yang cukup tinggi dalam melaksanakan ibadah haji yang merupakan ibadah fisik.
Kloter pertama JCH dari Sumbar diberangkatkan Senin dini hari (5/6) melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Total JCH di kloter pertama sebanyak 393 jamaah yang didominasi oleh jamaah laml akan bertolak ke Arab Saudi.
JCH yang berangkat dari UPT Asrama Haji Padang sebanyak 4.613 jemaah, 1.900 orang merupakan lansia, sementara jamaah haji yang memakai kursi roda sebanyak 113. Pelayanan haji baik di dalam dan luar negeri akan memberikan prioritas layanan terbaik dan prima. (Hendri)