PADANG – Pupuk organik cair dari darah sapi buatan SMK SMAK Padang yang dinamai POC Darsa Rupawan mendapat perhatian nasional. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara – Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) menilai inovasi ini layak masuk top 99 inovasi pelayanan publik.
Banyak fakta terungkap terkait keunggulan inovasi tersebut dalam presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022 yang berlangsung daring, Jumat (24/6/2022). Apalagi setelah para panelis yang merupakan tim penilai memberikan pertanyaan detil.
Tim SMK SMAK Padang yang diwakili langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian Dody Widodo, didampingi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan, Kepala SMAK Padang, Nasir, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, Siti Aisyah, dan Inovator, Sylvi, membeberkan secara gamblang tentang POC Darsa Rupawan ini.
“POC Darsa Rupawan sudah dipatenkan dan direplikasikan beberapa rumah potong hewan (RPH). Dari 10 RPH di Sumatera Barat, 4 sudah memproduksi pupuk cair ini,” papar Dody menjawab pertanyaan tim penilai.
Penggunaan POC inovasi SMAK Padang, ulas Dody, bukan saja menguntungkan petani tetapi juga akan menguntungkan nasional karena bisa memangkas subsidi pupuk. Lebih dari itu, pemanfaatan limbah dari Rumah Potong Hewan sangat baik untuk pelestarian lingkungan.
“Menggunakan POC selain menguntungkan petani juga memangkas subsidi pupuk nasional,” kata Dody sembari memaparkan lebih lanjut hitung-hitungan biaya produksinya dengan luasan lahan serta hasil panen yang didapatkan.
Menurut Sekjen, setelah sosialisasi lebih luas, POC bisa diproduksi lebih masif. Kerjasama dengan RPH seluruh Indonesia bisa dilakukan dengan dukungan Gubernur dan kepala daerah.
“Seperti dukungan dari Gubernur Sumatera Barat yang mendorong RPH untuk melakukan MoU dan kerjasama dengan SMAK Padang,” sebutnya.
Lebih lanjut Dody menjawab pertanyaan tim penilai terkait peluang berinvestasi dalam produksi POC darah hewan. Menurutnya, peluang investasi tentu besar apalagi saat ini bahan baku berupa darah hewan diambil dengan mudah dan cuma-cuma serta bahan lainnya yg sangat murah.
“Peluang investasi sangat besar dan menjanjikan keuntungan karena memanfaatkan limbah RPH. Biaya yang dikeluarkan hanya untuk bahan pencampur berupa gula dan bioaktivator,” ulas Dody.
Ia berharap, POC Darsa Rupawan menjadi inovasi terbaik dalam penilaian KIPP 2022 dan dengan sendirinya akan menumbuhkan kepercayaan publik terhadap produk dalam negeri.