PARIAMAN – Bundo Kanduang Kota Pariaman menggelar seminar dengan tema “Etika dan Estetika Perempuan Minangkabau Menurut Adat Basandi Syara’ – Syara’ Basandi Kitabullah” di Balairung Rumah Dinas Walikota, Minggu (5/11).
Seminar diikuti pengurus Bundo Kanduang Kota Pariaman, kecamatan, Desa Kampung Baru dan Kelurahan Kampung Pondok Kecamatan Pariaman Tengah dan Ketua KAN se-Kota Pariaman dengan narasumber dari Bundo Kanduang Sumatera Barat, Puti Reno Raudha Thaib.
Dalam sambutannya, Penjabat Walikota Roberia sekaligus payung panji Bundo Kanduang Kota Pariaman mengaku setuju dengan tema yang diambil.
“Kita harus ada etika dan estetika, karena hukum yang baik itu dasarnya etika dan estetika yang merupakan hukum yang baik untuk mengatur Kota Pariaman karena kita Indonesia negara hukum. Namun apabila kita langsung meloncat ke hukum tanpa dikuatkan pondasi etika dan estetika nantinya hukum bisa dicari celah untuk dimanfaatkan. Sebaliknya jika etika dan estetika dikuatkan, insyallah hukum itu tidak akan dicari celahnya untuk dimanfaatkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Roberia juga menjelaskan bundo kanduang dan niniak mamak semua, disadari sistem demokrasi dan adat budaya masyarakat Minangkabau memegang tegas ABS-SBK bahkan di ranah hukum menjadi norma hukum yang kuat. Artinya di negara hukum ini siapapun harus wajib menghormati ABS-SBK meskipun bukan orang Minangkabau yang tinggal di Sumbar apalagi orang Minangkabau.
“Peran bundo kanduang juga diharapkan bisa mendukung pemerintah kota untuk menjadikan Kota Pariaman sebagai daerah tujuan wisata yang bersih, nyaman dan sehat”, pungkasnya. (agus)