AGAM – Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, bersama Sekretaris Daerah H. Edi Busti menyambut kedatangan rombongan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, di Lapangan Bola Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Selasa (14/5/2024).
Kedatangan rombongan BNPB didampingi Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansyarullah itu merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menanggulangi bencana di berbagai daerah di Kabupaten Agam yakni banjir bandang lahar dingin gunung Marapi dan gunung Singgalang, Sabtu malam (11/5/2024).
Letjen TNI Suharyanto mendarat di lapangan bola Batu Taba Kecamatan Ampek Angkek menggunakan helikopter, bersama gubernur .
Budi Perwira Negara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam menjelaskan, kunjungan Kepala BNPB dan gubernur merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi bencana yang dilaksanakan di VVIP BIM Padang Senin (13/5/2024). Rapat tersebut membahas berbagai langkah strategis yang perlu diambil untuk mengatasi dampak bencana di wilayah ini.
Setiba di lapangan bola Batu Taba, rombongan bergerak melalui jalur darat menuju lokasi posko utama tanggap darurat bencana di SD Negeri 08 Kubg Duo Bukik Batabuah Kecamatan Candung.
Dijelaskan Budi, lokasi tersebut merupakan salah satu daerah yang paling parah terdampak bencana alam banjir bandang lahar dingin gunung Marapi yang melanda Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang, Nagari Sungai Pua Kecamatan Sungai Pua dan sejumlah Nagari di Kecamatan Ampek Angek juga terkena luapan banjir lahar dingin.
Di kesempatan itu, Bupati Andri Warman menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Agam memiliki komitmen serta mendukung setiap upaya penanggulangan bencana artinya “Kami siap bekerja sama dengan BNPB dan pemerintah provinsi untuk memastikan bahwa penanganan bencana di Agam dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat adalah prioritas utama kami,” ujar Bupati Andri Warman.
Dengan adanya kunjungan ini terang Andri Warman, diharapkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat terjalin lebih baik, sehingga penanggulangan bencana dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien dalam menghadapi tantangan ini dan membawa Agam kembali ke keadaan normal.(Kas)