LUBUK SIKAPING – Dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting, Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman menggelar rapat kordinasi dengan seluruh tim di aula kantor Bupati Pasaman, Selasa(22/8).
“Dillaksanakanya Rembuk Stunting bertujuan untuk melakukan konfirmasi, sinkronisasi, dan sinergisme hasil Analisis Situasi dan rancangan Rencana Kegiatan dari OPD penanggung jawab”ungkap kepala Bappeda Pasaman, Choiruddin Batubara dalam laporanya
Dikatakan, dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang diamanatkan dalam RPJMD sedikitnya delapan kebijakan program prioritas yang dilaksanakan diantaranya, Pendidikan Gratis 12 tahun, biaya siswa untuk mahasiawa yang kurang mampu, pelayanan kesehatan gratis, bantuan langsung tunai dan lainnya.
Sementara itu Bupati Pasaman, H. Benny Utama menyampaikan terkait dengan penanganan, penangulangan kemiskinan dan stunting di Pasaman dari presentase cukup mengembirakan l, terjadi penurunan yang signifikan.
“Berdasarkan data statistik, tingkat kemiskinan Kabupaten Pasaman tahun 2021 berada pada angka 7,48 persen dan pada tahun 2022 berada pada posisi 6,85 persen, Sementara rata rata kemiskinan ekstrem untuk tingkat Sumatera Barat pada tahun 2022 hanya 5,92 persen, dimana Kabupaten Pasaman berada pada angka 0,24 atau 710 jiwa warga Pasaman masuk dalam kategori Miskin Ekstrem” terang Bupati.
Secara prakteknya, lanjut Benny Utama dalam penanganan dan pengurangan angka stunting dibanding dengan beberapa daerah lain, memang agak melambat atau belum maksimal untuk itu tim perlu belajar ke daerah yang sukses dalam penanganan angka stunting tersebut,
Disebutkan, peran seluruh pihak sangat penting, dan kita harus tahu jenis kemiskinan ekstream yang timbul, dan bagaimana mengatasinya, apakah melalui program pertanian, atau Baznas bahkan kapan perlu diperdayakan PKK melalui dasa wismanya,
“Salah satu langkah strategis dalam mengurangi kemiskinan diantaranya dengan adanya pelayanan berobat gratis, memberikan pelatihan dan keahlian bagi tenaga produktif”terang Benny Utama,
Benny Utama berharap dengan adanya pelaksanaan program program prioritas tersebut, target kita Pasaman untuk penurunan angka stunting di akhir 2024, setidaknya mendekati angka 14 persen.(hen)