Selain itu, banyak pula orangtua yang menyampaikan padanya bahwa anaknya lulusan SMA dan SMK serta kuliah tapi belum memperoleh pekerjaan.
“Selain itu, ada juga yang datang mengungkapkan anaknya pintar tapi tidak mampu lanjutkan pendidikan karena besarnya biaya. Lalu, dari perjalanan ke daerah-daerah, juga banyak berbincang dengan masyarakat yang kehidupannya sulit. Susah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Untuk itu, dirinya gelisah untuk melakukan perubahan agar benar-benar ada perbaikan ekonomi, pembukaan lapangan kerja dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Salah satu jalannya adalah berbuat nyata dengan berjuang ke DPR RI. Semoga ikhtiar ini didukung masyarakat yang merindukan hidup lebih baik,” katanya.
Dijelaskan Zuhrizul, politik bukan untuk kita tapi untuk kebaikan generasi anak kemenakan kita serta kemajuan masyarakat anak nagari 5 tahun ke depan bukan sesaat.
“Kita ketahui bersama bahwa rakyat sudah bosan dengan janji-janji tiap pemilu .Banyak yang ketika terpilih tapi tak memperhatikan derita rakyat yang diwakilinya. Maka, Pemilu 14 Februari nanti momentum tepat melakukan perubahan dengan memilih sosok yang dinilai benar-benar sudah teruji berbuat dan diyakini bisa mewakili aspirasi. Sosok tersebut bisa ditelusuri dengan rekam jejak. Caranya mudah, bisa cek Google dan media sosial yang terpercaya,” jelas Zuhrizul yang juga dikenal sebagai aktivis ini. (rel)
