Hendro kembali menegaskan bahwa pihaknya akan melengkapi berkas-berkas untuk pelaporan yang ia layangkan untuk Devi Erawati.
“Kami lengkapi, kalau sudah cukup, mungkin senin atau selasa, pokoknya kami akan lakukan, setelah pemilu pun kami akan lakukan, ini masalah harga diri kampung, dia harus tahu itu,” katanya.
Dirinya kembali menyinggung ucapan Devi Erawati yang menyebut Bungus sebagai kawasan terpencil. Hendro bahkan menolak mentah-mentah dengan pernyataan Caleg perempuan tersebut.
“Jika kami dibilang daerah terpencil, objek vital nasional itu adanya di tempat kami lho, Depot Pertamina, PLTU Teluk Sirih. Kalau tokoh hebat kami banyak, kami akan kenalkan. (Dengan kasus ini) kami juga mendapat hikmah, karena dengan ini Bungus dikenal seperti apa,” katanya.
Selain itu, katanya, jika Devi Erawati mengatakan orang Bungus suka dibawa pergi ke kota untuk makan enak, menurutnya hal tersebut juga keliru.
“Justru dari Bungus (makanan enak itu ada di sini), jangan dikira kami tidak suka makan enak, jangan salah. Sehingga (pernyataan Devi Erawati) melukai kami, jadi kami coba dan sangat ingin menunjukkan Bungus Teluk Kabung itu seperti apa,” katanya.
Ia mengatakan, jika seandainya masyarakat Bungus Teluk Kabung usil atau jahat, bisa saja mereka akan memblokade akses jalan dengan beberapa kendaraan.
“Saya jamin Sumbar itu lumpuh, jalan satu-satunya (Padang-Bengkulu) ada di kami, jadi jangan anggap remehlah kami,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan mengatakan, pihaknya menerima semua pihak yang datang untuk melaporkan suatu perkara atau hanya sekedar berkonsultasi soal hukum.
“Pada dasarnya laporan itu kami terima, namun jika yang dilaporkan ini adalah seorang Caleg, maka harus menunggu Pemilu selesai dahulu, baru bisa kami tindaklanjuti, namun laporan tetap kami terima,” katanya.
Sebelumnya, sebuah video seorang Caleg di Kota Padang viral di TikTok. Dalam video tersebut, terlihat jika caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berbicara tentang daerah Bungus, Kota Padang yang disebut terpencil.