Agam  

Calon Bupati dan Wakil Bupati AWR/MW Periksa Kesehatan di RS Unand.

LUBUK BASUNG .- Pasangan calon Bupati dan wakil bupati Agam Andri Warman – Martias Wanto (AWR/MW) mengikuti pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Universitas Andalas Padang, Senin (2/9).
Dalam kegiatan tersebut turut didampingi jajaran KPU Agam dan Bawaslu Agam serta tim medis rumah sakit setempat.
Ketua KPU Agam Herman Susilo menjelaskan, pemeriksaan kesehatan ini bagian dari salah satu persyaratan bagi calon bupati dan wakil bupati Agam dengan memeriksakan kondisi fisik, rohani dan bebas narkoba.
“Momen saat ini merupakan kandidat yang keempat dalam pemeriksaan kesehatan, setelah sebelumnya hal yang sama dilakukan dari cabup dan cawabup Benny Warlis-M.Iqbal, Irwan Fikri -Asra Faber, Guspardi Gaus – Yogi Yolanda dan terakhir Pasangan Andri Warman – Martias Wanto,” katanya.
Diperkirakan pada 4 September 2024 hasil pemeriksaan kesehatan semua calon akan keluar hasilnya dari Tim medis Rumah Sakit Unand Padang.
Terkait dengan pemeriksaan kesehatan ini, pihaknya hanya sebatas menerima hasil yang diberikan tim medis, apakah yang bersangkutan mampu atau tidak mampu menjadi pimpinan daerah ke depannya.
Sedangkan hasilnya diserahkan sepenuhnya kepada pihak berkompeten.
Terkait dengan hal tersebut, Cabup Agam Andri Warman bersama cawabup Agam Martias Wanto mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku untuk menjaga fisik tetap prima sebelum dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
“Pemeriksaan kesehatan yang diikuti mencakup pemeriksaan jasmani, rohani, psikis dan narkoba,” katanya.
Selain itu pihaknya optimis memenangkan kontestasi politik yang dilakukan pada November 2028 mendatang.
“Sebagai incumbent akan berusaha semaksimal mungkin meraih simpati masyarakat dalam pilkada 2024 mendatang,” katanya.
Kekurangan dan kelemahan yang terjadi sebelumnya dijadikan pemicu semangat untuk berbuat lebih banyak untuk masyarakat di masa selanjutnya.
Setidaknya pada masa sebelumnya kendala yang dihadapi dipengaruhi oleh kondisi pandemi covid 19, sehingga tersedot anggaran untuk mengatasi masalah tersebut, demikian juga terjadinya pengurangan anggaran diberikan pemerintah pusat ke daerah dan berdampak tersendatnya pembangunan fisik.
Meski demikian, bantuan pemerintah dalam peningkatan sumber daya manusia tetap dilakukan semaksimal mungkin, sehingga siswa atau mahasiswa cerdas yang tidak mampu diberikan beasiswa, sehingga dana pendidikan untuk mereka dapat dibantu sesuai kondisi keuangan yang ada.(MK)