JAKARTA– Pertegas komitmennya dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19, TNI AD akan menggunakan helm berteknologi terbaru helmet thermal KC wearable.
Hal tersebut disampaikan Kadispenad Kolonel Inf Nefra Firdaus, S dalam rilis tertulisnya di Jakarta Pusat, Sabtu (30/5/2020).
Disampaikannya, helmet thermal KC wearable merupakan inovasi IT canggih untuk mendeteksi suhu tubuh beberapa orang dalam waktu yang sama, lebih cepat dan efektif dibandingkan thermo gun.
“Inovasi ini dapat mendeteksi suhu tubuh seseorang melalui jarak sampai dengan 10 meter. Selain itu dapat memeriksa suhu tubuh orang yang lebih banyak dan tentunya waktunya akan lebih cepat dan efektif. Selama ini kita hanya menggunakan thermo gun, sehingga lebih cepat dan efektif,” jelas Nefra.
“Tentunya juga dapat mereduksi risiko petugas pemeriksa akibat kontak dekat jika menggunakan thermo gun,” tegasnya.
“Di Mabes AD kita sosialiasi sekaligus latihkan penggunaannya. Selain untuk mendeteksi dan menyeleksi orang yang masuk ke fasilitas TNI AD, termasuk rumah sakit, ini juga menegaskan komitmen TNI AD dalam memutus dan mencegah penyebaran pandemi COVID-19,” lanjutnya.
Pada pelatihan yang dilakukan di Mabes AD, lanjut Nefra, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa pun ikut mengawasi cara penggunaan dan sistem kerja helm canggih ini.
“Pelatihan yang dilakukan di Mabes AD dan RSPAD hari Kamis kemarin (28 Mei 2020) diikuti perwakilan Satuan Kesehatan dari Kesehatan Mabes AD, Akademi Militer di Magelang, Sekolah Staf dan Komando AD di Bandung, Sekolah Calon Perwira AD di Bandung, dan RSPAD. Harapannya dengan adanya inovasi ini, dapat membantu penanganan terhadap COVID-19 yang dilakukan oleh jajaran TNI AD yang tersebar di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Terpisah, Letda Ckm (K) dr. Eva salah satu peserta pelatihan dari kesehatan Sekolah Calon Perwira AD di Bandung menyampaikan, kehadiran helmet thermal KC wearable sangat membantu bagi tenaga medis karena karena lebih cepat dalam mendeteksi suhu tubuh.
“Selama ini untuk mengecek suhu tubuh, kita lakukan satu per satu dan dengan jarak yang dekat. Namun dengan alat ini kita dapat mendeteksi suhu tubuh seseorang lebih cepat, dan dapat dilakukan dari jarak jauh tanpa harus mendekati orang tersebut,” jelas dr. Eva.
“Tentunya sangat membantu tim medis, karena dapat mendeteksi secara dini dari orang-orang yang terinfeksi COVID-19, sehingga dapat mengurangi dampak penyebaran pandemi ini,” pungkasnya. (rel/yuke)