bola  

Charlie Scott, Jebolan Akademi Manchester United Masih Sulit Beradaptasi di Liga 1

Charlie Scott, Gelandang Semen Padang FC, eks MU. (foto: Dodi Kurniawan)

PADANG – Sudah dua pertandingan Charlie Scott membela Semen Padang FC di Liga 1 2024/2025, namun performanya masih jauh dari harapan seperti pemain kelas Eropa. Kedatangan Scott ke Semen Padang FC sangat mengejutkan penggemar Kabau Sirah dan juga penggemar Red Devils. Aksinya sangat ditunggu-tunggu penggemar Semen Padang FC dan Manchester United yang ada di Indonesia.

Pemain yang berumur 27 tahun ini didatangkan untuk mengisi lini tengah Kabau Sirah, tentunya dengan harapan gaya bermain khas Liga Inggris yang cepat bisa menjadikan pembeda bagi permainan lini tengah SPFC. Namun, sampai saat ini Scott belum meperlihatkan permainan khas Liga Inggris yang bermain cepat dalam meyerang dan bertahan di dua pertandingan Semen Padang FC di Liga 1.

Terlihat pada saat pertandingan perdana melawan Borneo FC, pemain kelahiran Inggris ini sangat lamban bergerak saat menyerang dan bertahan. Bahkan, saat melakukan marking sering tertinggal dari pemain Borneo FC.
Pada saat melawan Boneo FC, Scoot bermain penuh 90 menit. Tetapi, dari statistik sangat tidak memuaskan. Scott melakukan 36 passing, 2 crossing, 5 inercept, 1 tackle, 1 free kick dan 1 clearance. Dari statistik, tidak terlihat Scoot bermain seperti di Liga Inggris yang mengusung Kick and Rush.

Saat diwawancara awak media usai pertandingan melawan Borneo FC, Scott mengatakan masih sulit beradaptasi dengan permainan di Liga 1. Pemain asal Inggris ini akan melakukan training ekstra untuk meningkatkan staminanya. Semoga di pertandingan selanjutnya dia sudah terbiasa dengan permainan Liga Indonesia.

“Memerlukan beberapa pertandingan untuk bisa beradaptasi dengan permainan sepakbola Indonesia, gaya permainan di sini sangat cepat. Saya berharap di pertandingan selanjutnya sudah terbiasa,” ucap Scoot.

Sementara, saat pertandingan kedua melawan Bali United, Scott hanya bermain 62 menit. Sebelum ditarik pada babak kedua, Scoot terlihat kehabisan tenaga saat melakukan serangan dan bertahan. Dua gol yang diciptakan Bali United berawal dari terlambatnya pergerakan yang dilakukan Scoot melakukan intercept terhadap pemain Bali United. Sehingga serangan pemain serdadu tridatu ke daerah pertahan SPFC mengalir sangat mudah.
Menurut pelatih SPFC, Hendri Susilo, pemain asing di squad nya masih sulit beradaptasi dan performa nya masih kurang memuaskan.

“Masalah pemain asing ini adalah secara skill, secara tenik tidak ada masalah. Cuma adaptasinya terlambat, masalah physical training-nya saja,” ungkap Hendri Susilo saat konfrensi pers. (dk)