Payakumbuh – Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka yang semula dijadwalakan akan dilakukan di Kota Payakumbuh, dipastikan tidak jadi dilaksanakan. Pembatalan itu dilakukan, setelah di kota itu terjadi peningkatan kasus covid-19 yang sangat signifikan. Hampir semua yang dinyatakan positif itu adalah tenaga pengajar. Sehingga walikota Payakumbuh menunda PBM tatap muka sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Agustion, Minggu (23/8) mengatakan, PBM tatap muka untuk PAUD, SD dan SMP di Payakumbuh belum akan dilaksankan dalam waktu dekat ini, mengikuti perkembangan terbaru dari peningkatan kasus Covid-19 di Payakumbuh.
“Kami di Disdik telah melakukan koordinasi bersama jajaran pendidikan instansi vertikal dan swasta di Payakumbuh. Bahkan Kemenag dan dinas pendidikan provinsi juga sudah kita koordinasikan, kalau rencana tanggal 24 Agustus juga kita tunda sampai kondisi kembali kondusif sesuai perkembangannya. Karena, itu pesan Ketua Tim Gugus Tugas yang juga Walikota Payakumbuh Riza Falepi,” ujarnya.
Selain itu, Agustion juga menambahkan, dirinya dan jajaran langsung menggelar rapat dengan seluruh kepala SD, SMP di Kota Payakumbuh. Dan mereka juga sepakat untuk menundanya dan tidak jadi masuk sekolah hari Senin ini. “Dari hasil rapat yang telah kita gelar iti, dimana kami semua sepakat untuk menunda PBM tatap muka sampai batas waktu yang belum ditentukan. Hal ini dilakukan demi kebaikan kita bersama. Semoga wabah ini bisa segera diatasi dan kita juga bisa kembali kepada kehidupan yang normal,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala SMPN 3 Payakumbuh M. Isral, secara terpisah, mengatakan, dari hasil pertemuan dengan orang tua siswa, masih ada yang takut anaknya kembali ke sekolah. Malahan ada yang meminta surat permohonan, agar mengizinkan anak mereka untuk dirumahkan atau belajar dari rumah saja.
“Jadi memang tidak semua orangtua murid juga setuju PBM tatap muka dilakukan. Dan kami juga sebenarnya masih khawatir terhadap perkembangan terkini covid-19 ini. Kenapa kita khawatir, melihat pekerjaan orang tua anak didik kita ada ke luar daerah, bahkan guru pun keluarganya ada dari luar daerah. Mengingat ini kita tentu butuh waktu, persiapan yang matang. Ini untuk keselamatan bersama. Tidak mungkin kita kembali ke sekolah saat kasus covid-19 sedang mengalami peningkatan, kita tentu mengikuti instruksi dari pak Walikota Riza Falepi sebagai Ketua Tim Gugus Tugas,” ucapnya.
Sementara itu, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Sumatera Barat, juga telah mengeluarkan surat keputusan untuk menunda PBM tatap muka untuk SMA/SMK/SLB sederajat. Dari semula dijadwalkan dimulai pada 24 Agustus 2020, ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. Ini dikarenakan ledakan kasus positif covid-19 terjadi di Sumatera Barat, termasuk Payakumbuh. Dimana sekarang sudah terkonfirmasi sebanyak 23 orang positif covid-19, bahkan Wakil Walikota Erwin Yunaz, turut terpapar virus berbahaya itu. (207)