PADANG PANJANG – Di tengah ancaman virus corona, minat para remaja masuk Pondok Pesantren Muhammadiyah Kauman-Madrasah Aliyah Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah (PontrenMu Kauman-MA KMM) Padang Panjang, ternyata tetap tinggi. Jumlah santri baru di MA KMM tahun ini mencapai 110 orang.
“Semua pihak di pondok ini sangat berbahagia dengan kehadiran peserta didik baru yang luar biasa ini. Meski dalam kondisi covid, namun pendaftar melebihi dari ekspektasi kita,” kata Mudir PontrenMu Kauman, Derliana kepada tosatu.com, Rabu (22/7).
Menurut Derliana, 110 santri baru dibagi menjadi 5 lokal, dengan pemisahan kelas putra dan putri. “Alhamdulillah, semuanya telah mengikuti beberapa program awal tahun pelajaran kita,” ujarnya.
Sejak 2 Juni lalu, santri baru tersebut telah mengikuti matrikulasi selama 1 bulan secara online. Dan sejak 13 Juli, mereka telah belajar terjadwal juga secara online.
Kesiapan PontrenMu Kauman-MA KMM dalam menyambut tahun ajaran baru ini, memang luar biasa. Sejak masa pandemi covid-19, mereka telah melakukan pembelajaran dengan google classroom di bulan maret hingga Juni. Ujian kenaikan kelas pun dilakukan secara online. “Alhamdulillah, 95% anak kita bisa mengikuti,” ucapnya.
Derliana bersyukur, santrinya yang berasal dari 12 propinsi di Indonesia itu dapat mengikuti pembelajaran daring. Hanya 5% mereka yang tidak bisa ikut, dan MA KMM melakukan langkah kunjungan rumah dengan memberikan bahan pelajaran dalam bentuk modul.
Saat mendengar kabar tentang kebijakan pemerintah bahwa tahun pelajaran baru 2020/2021 PBM belum bisa dilakukan secara tatap muka, MA KMM pun melatih guru serta melakukan pendampingan secepatnya sejak awal Juni.
Kesiapan pembelajaran jarak jauh dengan berbagai penggunaan aplikasi pun telah dilakukan. Sehingga guru sudah terbiasa mengajar dengan menggunakan zoom, quiziz, video, youtube, google classroom dan berbagai aplikasi lainnya.
Selain itu, MA KMM juga telah menyiapkan hard copy bagi anak yang tidak mampu mengikuti secara online. Di mana bahan itu telah diantarkan ke-3 zona, yaitu Pasaman, Pasaman Barat, dan Pesisir Selatan. “Wilayah lain, kita kirimkan bahan-bahan pembelajaran kita melalui Pos,” pungkasnya. (Jas)