CANDUANG – Hampir putus asa dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, Nesrizal (18) kini bisa tersenyum lebar. Kendala biaya yang berapa bulan terakhir menghantui, kini telah mendapatkan solusi. Setelah dirinya menjadi salah seorang penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Setelah lulus mengikuti proses seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) di Universitas Negeri Padang September tahun lalu, anak dari pasangan Indra Bekti dan Zulminatri ini bingung dikarenakan ketidaksanggupan keluarga untuk membiayai uang kuliahnya.
Saat itu dia bagai dua sisi, bahagia karena diterima di UNP jurusan Kepelatihan dan Kependidikan Olahraga, tapi di sisi lain sedih hingga menangis, karena tidak bisa meraih cita-cita untuk bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, karena ketidakmampuan keluarga.
Namun, tangisan putra kedua Indra Bekti ini sirna setelah mendapatkan kabar dari gurunya, karena dirinya mendapatkan beasiswa melalui program pemerintah pusat KIP dari anggota DPRD Agam, Zulhefi.
“Setelah mengetahui lulus, saya menangis karena tidak bisa melanjutkan kuliah. Untuk menanggung biaya kuliah, rencananya saya ikut bapak kerja sebagai buruh bangunan,” kata Nesrizal tamatan SMAN 1 Ampek Angkek tahun lalu.
Namun, dalam perjalanan dirinya mendapat telpon dari guru di sekolah untuk bisa hadir ke sekolah. Mengetahui hal itu, Nesrizal jebolan IPA ini langsung ke sekolah. Di sana, dirinya telah ditunggu oleh guru dan kepala sekolah dan seorang pria yang baru diketahuinya merupakan anggota DPRD Agam.
Lalu, Nesrizal mendapatkan kabar bahagia tersebut kalau biaya kuliahnya ditanggung hingga tamat oleh pemerintah pusat melalui program KIP, yang dicarikan Anggota DPRD Agam, Zulhefi.