Tingkatan ketiga kata Imam Al-Ghazali adalah orang khusus dan lebih khusus atau khususil khusus. Ini adalah manusia pilihan, alias istimewa dan sangat langka. Dia tidak hanya berpuasa sebagai mana puasa orang khusus diatas, tapi orang ini dalam berpuasa terus meneris membaca Alquran dan hatinya tak putus berzikir. Kalau orang khusus tadi berzikir dalam rangkaian sedang beribadah seperti salat. Tapi orang khusus fil khusus ini, hatinya berzikir terus-menerus baik dalam beribadah, maupun tidak.
Bagi orang ini puasanya batal jika hatinya putus dari berzikir. Zikir itu telah hidup dihatinya, setiap detak jantungnya menyebut Allah Allah tanpa henti. Orang yang bisa menghidupkan hatinya berzikir terus-menerus terus tanpa henti dalam kajian tasauf dikatakan telah mencapai tingkatan makrifat, dia sudah kenal benar dengan Allah. Itulah dia wali Allah, puasa Wali Allah adalah puasa orang khususil khusus. Wallahu alam. (*)