PADANG-Sejak Minggu sore hingga malam Padang diguncang gempa sebanyak tujuh kali. Data yang dirilis BMKG Padang Panjang gempa bumi dipicu sesar aktif Mentawai yang kembali menguncang daerah kepulauan tersebut.
Hasil analisis BMKG Panjang Padang menunjukkan gempa bumi awalnya terjadi pada Minggu 5 Agustus 2018, pukul 15.56.24 WIB, wilayah Kep. Mentawai diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=5,6 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,39 LS dan 99,4 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 41 km arah barat daya Kota Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Propinsi Sumatera Barat pada kedalaman 31 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang landai dan dangkal di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra.
Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault).
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Tua Pejat dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III-IV MMI), daerah Padang, Pariaman dan Siberut Selatan I SIG-BMKG (II MMI).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gem pabumi tidak berpotensi tsunami
“Terkait dengan peristiwa gempa bumi yang baru saja terjadi, hingga laporan ini disusun belum terjadi aktivitas gempabumi susulan. Masyarakat dihimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai dihimbau agar tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” kataPlt. Kepala Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang
Fajar Dwi Prasetyo, ST, dalam pers rilisya, yang diterima Minggu (5/8).
Disebutkannya, ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif mentawai. Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu penyesaran mendatar (strike slip fault). Mekanisme sumber ini sesuai dan relevan dengan kondisi sesar Mentawai yang memiliki pergerakan mendatar di kedalaman 16 km di daerah tersebut.
Sesar Mentawai merupakan sesar aktif yang berlokasi di laut sekitar kepulauan Mentawai berjarak sekitar 150 km dari pantai barat Sumatera yang memanjang dari pulau-pulau Mentawai dari Selatan hingga ke sekitar Utara Nias.
Historis gempa bumi merusak yang pernah terjadi pada sesar aktif Mentawai yang berdekatan pada lokasi tersebut yaitu gempa bumi pada tanggal 2 Juni 2016 jam 05:56:02 dengan kekuatan M=6.5 yang menimbulkan kerusakan ringan di Painan dan dirasakan di Painan, Solok, Mukomuko, dan Sikakap Kepulauan Mentawai IV-V MMI, Padang, dan Sipora Kep. Mentawai IV MMI, Pariaman, Agam, Batusangkar dan Padang Panjang III-IV MMI, 50 Kota, Pasaman Barat, Sijunjung, Sungai Penuh dan Kerinci III MMI, Pasaman dan Pekanbaru II-III MMI. 107
Berikut catatan gempa dan durasinya pada Minggu (5/8).
Info Gempa Mag:5.6, 05-Aug-18 15:56:23 WIB, Lok:2.33 LS,99.41 BT (38 km Barat Daya KEP-MENTAWAI-SUMBAR), Kedalaman:22 Km, dirasakan di Tua Pejat II SIG-BMKG (III-IV MMI), Padang, Pariaman dan Siberut Selatan I SIG-BMKG (II MMI)
Info Gempa Mag:4.4 SR, 05-Aug-18 16:40:16 WIB, Lok:2.26 LS,99.53 BT (114 km Tenggara KEP-MENTAWAI-SUMBAR), Kedalaman : 45 Km
Info Gempa Mag:4.0 SR, 05-Aug-18 16:49:25 WIB, Lok:2.30 LS,99.50 BT (116 km Tenggara KEP-MENTAWAI-SUMBAR), Kedalaman : 30 Km