BATUSANGKAR – Status surau wakaf Babussalam menjadi Masjid Babussalam Tabek Botoh Nagari Baringin Kecamatan Limo Kaum diharapkan akan menambahkan gairah atau kecintaan masyarakat untuk beribadah.
“Dengan berdirinya masjid ini akan menjadi momentum bagi masyarakat untuk menambah kecintaannya ke rumah ibadah ini,” kata Wabup Richi Aprian di hadapan masyarakat, Staf Ahli Bupati Nuryeddisman, Walinagari Baringin Irman Idrus, Ketua KAN Dt. Rajo Endah, Ketua BPRN Baringin Jumharman dan Forkopimca, Sabtu (20/3).
Atas berdirinya masjid ini, Wabup menyatakan apresiasi atas kebersamaan, tekad dan upaya seluruh masyarakat dari membangun surau Wakaf Babussalam hingga bersama-sama membangun Masjid Babussalam. Semua menjadi kebahagian bagi masyarakat.
Untuk ini, Rivhi meminta agar masjid tersebut tidak hanya tempat beribadah saja, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan masyarakat dalam membangun generasinya menjadi lebih baik secara lahiriah dan batiniah.
Menurutnya, dari masjidlah lahir strategi masyarakat dalam membangun generasinya, semua mengetahui bahwa membangun non fisik tidak semudah membangun fisik.
Ia meminta agar masjid dapat dibuka selama 24 jam penuh. Dengan demikian berdampak pada perubahan sosial di masyarakat, sebab ketika masjid ditutup di malam hari, saat itulah jam hiburan malam baru dibuka. Semua tidak menginginkan jika tempat itu menjadi pelarian bagi generasi muda, intinya harus kembalikan masjid sebagaimana fungsinya.
Perubahan status ini, kata Wali Nagari Baringin Irman Idrus, menjadi Masjid Babussalam telah melewati proses musyawarah yang diikuti seluruh tokoh masyarakat.
“Seiring perkembangan jumlah jemaah, maka disepakati surau menjadi masjid. Alhamdulillah, dengan kebersamaan dapat membuktikannya tentu harus diisi dengan kegiatan untuk meramaikannya,” ujar Wali Nagari. (ydi)