PADANG – Delegasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Indonesia Hidden Heritage (IHH) mengunjungi Universitas Bung Hatta untuk mendialogkan pendirian Museum Bappenas di Jakarta, kemarin.
Kunjungan ini disambut langsung oleh Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., M.B.A. dengan didampingi oleh Wakil Rektor III, Dr. Hidayat, M.T., IPM., Koordinator Matakuliah Kebunghattaan, Dr. Wirnita Eska, S. Pd., M.M., dan dosen Dr. Gusnetti, M. Pd.
Dalam pertemuan ini, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Indonesia Hidden Heritage (IHH)
mengumpulan data historis awal peran Pahlawan Nasional, Sang Proklamator, Bung Hatta dalam kiprahnya melalui sejarah politik, ekonomi, dan budaya Indonesia.
Menurut Perencana Ahli Madya Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN)/Bappenas, Ismet Mohamad Suhud, kunjungan kerja ke Universitas Bung Hatta ini merupakan tahap eksplorasi pencarian data tentang sejarah perjalanan karier dan hidup Sang Proklamator, Bung Hatta.
Tim ini mendalami sejarah perjalanan karier Bung Hatta dan implementasi ke-Bung Hatta-an di Universitas Bung Hatta. Di sanalah diketahui terkait kiprah Bung Hatta tersebut.
Nilai-nilai ke-Bung Hatta-an ini dijelaskan oleh Dr. Wirnita Eska secara komprehensif sehingga sangat berarti untuk dijadikan bahan pameran Museum Bappenas nanti.
Pendirian Museum Bappenas ini dilatarbelakangi oleh sejarah Bappenas yang memiliki peran penting dalam pembentukan negara Indonesia. Cikal bakal Indonesia berangkat dari konsep perencanaan ekonomi dan pertanian yang berkembang menjadi lembaga multibidang yang dikoordinasikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas dan sekarang menjadi pokok perencanaan lembaga, baik pusat maupun provinsi.
“Harapan dengan adanya Museum Bappenas ini adalah pemerintah punya museum yang sangat menarik secara pengetahuan. Ada founding father, khususnya pejuang yang terkait erat dengan pembangunan nasional, merupakan suatu kebanggaan bagi anak bangsa,” tutup Ismet. (benk)