Arfian menyebutkan, indikator rendahnya vaksinasi pelajar di sekolah naungan Kemenag Padang diduga karena masih terpengaruh berita bohong.
“Karena pemahaman dan termakan berita hoaks di media sosial. Tapi, Insyaallah, hari ini mereka cukup ramai ikut vaksin, semoga capaian vaksinasi dapat digenjot lagi,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani menyebut Pemerintah Kota Padang terus membuka sentra vaksin di sejumlah tempat. Seperti di Puskesmas, Rumah Sakit, mall, dan tempat lain yang ditunjuk.
“Bagi kelurahan yang tidak memiliki fasilitas kesehatan, pelaksanaan vaksinasi dilakukan di kantor lurah, bahkan ada juga yang dilaksanakan di shelter,” sebutnya.
Untuk vaksin pelajar, terangnya sudah cukup baik, karena pihaknya melakukan vaksinasi ke sekolah-sekolah sejak 6 September lalu untuk SMP dan SMA.
“Sudah lebih dari 60 ribu pejalar usia 12 keatas yang telah divaksin,” terangnya.
Untuk mengejar capaian vaksin 50 persen, pihaknya melibatkan semua lintas sektor mulai dari Babinsa, Babinkamtibmas serta lurah, untuk mendatangkan sasaran.
Kadiskes menuturkan bahwa pihaknya telah menargetkan 10.000 warga tervaksin dalam sehari.
Sementara Kepala SMP Negeri 4 Padang Eni Sugiarti mengaku sampai saat ini, setelah pelaksanaan dua kali vaksinasi di sekolahnya, sudah diatas 80 persen.
Dia bersyukur, atas kesiapan para siswa SMP Negeri 4 Padang untuk mengikuti vaksinasi. Pada kegiatan pertama lalu, memang masih banyak yang enggan untuk divaksin, karena berbagai sebab. Misalnya belum cukup umur 12 tahun serta tak diizinkan orang tua.
“Pada vaksinasi pertama hanya 52 persen, namun setelah vaksinasi kedua, sudah diatas 80 persen,” katanya.