PADANG — Pembangunan Sumatra Barat (Sumbar) tak terlepas dari kontribusi pemerintah pusat, terlebih dari dukungan anggaran untuk infrastruktur. Karena itu, dibutuhkan pemimpin yang mampu membangun komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat.
Dari empat pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, hanya Nasrul Abit-Indra Catri yang dinilai mampu melakukannya sebab sudah berpengalaman dalam komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah pusat.
Sekretaris Tim Pemenangan Nasrul Abit-Indra Catri, Hidayat, mengatakan bahwa infrastruktur meerupakan sektor penting dalam meningkatkan ekonomi. Akses yang lebih efisien dengan tidak adanya titik kemacetan atau jalan rusak masih menjadi pekerjaan rumah dalam bidang infrastruktur di Sumbar. Nasrul Abit-Indra Catri akan menyelesaikan pekerjaan rumah itu.
“Khusus untuk jalan dan jembatan itu kewenangannya sudah ada. Ada yang di kota/kabupaten, provinsi, dan pusat,” kata Hidayat di Padang, Minggu (1/11).
Menurutnya, sudah ada beberapa strategi yang disusun oleh Nasrul Abit-Indra Catri, misalnya pelebaran jalan dan pembangunan jembatan layang. Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa yang terpenting ialah membangun komunikasi dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan anggaran pembangunannya.
Mengenai komunikasi dan koordinasi dengan istana dan pihak terkait, Hidayat menyatakan bahwa Nasrul Abit sudah mampu melakukan hal tersebut. Hal itu menjadi lebih baik lagi karena Gerindra menjadi bagian dari koalisi pemerintah. Berafiliasinya Gerindra dengan pemerintah membuat Nasrul Abit lebih mudah menggaet dana dari pusat untuk dibawa ke Sumbar.
“Apalagi Pak Prabowo menganggap Sumbar sebagai rumah keduanya. Jadi, komunikasi daerah ini dengan pusat sudah terjalin erat,” ujarnya.
Komunikasi antara Nasrul Abit dan pemerintah pusat selama ini, kata Hidayat, menjadi modal kuat untuk mendapatkan anggaran yang lebih untuk Sumbar, terutama untuk pembenahan infrastruktur strategis, seperti jalan dan jembatan.
“Mari kita berkaca pada daerah yang komunikasi politiknya bagus dengan pusat, seperti Dharmasraya. Dana alokasi khusus Dharmasraya dianggarkan sekitar Rp400 miliar untuk pembangunan infrastruktur,” tuturnya.
Hidayat mengatakan bahwa jika komunikasi kepala daerah dan pusat terjalin, tidak sulit untuk memperoleh anggaran demi pembangunan di daerah ini. Ia juga yakin jika terpilih, Nasrul Abit-Indra Catri tidak akan sulit menggaet anggaran dana untuk Sumbar.
“Kalau posisinya oposisi, saya meragukannya meskipun sudah bertahun-tahun duduk di kursi DPR,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa dalam visi misi Nasrul Abit-Indra Catri, sektor infrastruktur merupakan program strategis yang akan menjadi acuan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang Daerah. (*)