PADANG – PT Semen Padang menggelar media gathering (spesial event bersama media) virtual melalui aplikasi zoom bersama ratusan wartawan dari berbagai media cetak, online dan elektonik di Sumbar, dengan tema “Strategi Media Menghadapi Digitalisasi”, Selasa (30/11/2021).
Media gathering berupa talkshow dan diskusi panel itu dibuka Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury dengan menghadirkan wartawan senior CNN Indonesia, Desi Anwar sebagai narasumber utama. Sedangkan narasumber lainnya adalah CEO Padang Ekspres Muhammad Nazir Fahmi, CEO Info Sumbar Vembi Fernando dan Pemred Langgam.id, Hendra Makmur.
Media gathering PT Semen Padang itu juga dikuti oleh Komisaris PT Semen Padang Khairul Jasmi, Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati, Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumbar Basril Basyar, serta sejumlah wartawan senior lainnya.
Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury mengatakan, media masa memiliki peran penting di dalam kehidupan masyarakat. Media juga sebagai agen of change di dalam lingkungan hidup yang dapat mempengaruhi khalayak dalam membentuk opini masa.
Perkembangan teknologi yang begitu cepat dengan dunia digital, tentunya membawa perubahan pada praktek jurnalisitik yang mengharuskan media massa berubah cara kerja model bisnis dan struktur organisasi medianya dengan tujuan, agar media massa lebih inovatif dan efisien, serta cepat.
Menurut Tubagus, saat ini semua industri media mengalami tantangan yang sama. Bagi yang mampu beradaptasi akan tetap hidup dan survive, bagi yang tidak beradaptasi lama kelamaan akan hilang. Dan tentunya, ini tidak terlepas dari pesatnya perkembangan digitalisasi.
Ia berharap, media gathering berupa talkshow dan diskusi penel tersebut bermanfaat bagi rekan-rekan jurnalis, baik dalam perubahan mindset maupun dalam pengelolaan media massa.
“Kemudian di samping itu, saya mewakili manajemen juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan jurnalis yang selama ini mendukung PT Semen Padang. Semoga hubungan baik ini dapat terus dilakukan, begitu juga dengan semua narasumber yang telah meluangkan waktunya untuk sharing dengan rekan-rekan jurnalis peserta media gathering PT Semen Padang,” ujarnya.
Sementara itu, Desi Anwar pada kesempatan itu menyatakan bahwa media pers adalah pilar keempat dalam demokrasi. Pers sangat penting, tanpa peran pers demokrasi tidak berdiri. Pers bentuk-bentuknya pasti berubah sesuai dengan jaman.
Tahun depan, media pers mau tidak mau harus berimigrasi ke platform digital. Indonesia sebenarnya sudah 10 tahun di belakang negara-negara lain. Sebagai contohnya kalau beli TV. Di negara lain, tidak ada lagi TV analog dengan tabung besar di belakang, semuanya sudah smart TV yang terkoneksi dengan internet atau digital.
“Tapi kenyataannya sampai sekarang ini di Indonesia, TV yang kita tonton masih TV analog. Padahal dunia itu sudah berimigrasi ke 5G, dan kita masih analog, bayangkan. Jadi mau tidak mau, semua TV dan media lainnya harus beradaptasi dengan platform-platform digital,” katanya.
Ia pun juga menceritakan perkembangan media dari era orde baru hingga di era demokrasi sekarang ini. Saat orde baru, TVRI bukan merupakan media yang dipahami sekarang ini, karena TVRI merupakan corong pemerintah, TVRI adalah platform pemerintah untuk memberikan informasi.