PADANG – Calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018, Desri Ayunda melakukan silaturrahmi dengan masyarakat Nanggalo Kota Padang, Sumatera Barat, kemarin.
Hadir pada kesempatan tersebut Wahyu Iramana Putra, Ketua Koalisi Padang Bersatu yang merupakan gabungan partai politik pengusung dan pendukung pasangan calon Emzalmi dan Desri Ayunda, ninik mamak, tokoh masyarakat, ibu-ibu rumah tangga, dan para pemuda.
“Emzalmi dan Desri bertekad menjadi pemimpin untuk semua lapisan masyarakat Kota Padang. Izinkan kami untuk mengabdikan diri melayani masyarakat,” ujar Desri.
Ia mengatakan, paslon Emzalmi dan Desri ingin mewujudkan masyarakat maju, relegius dan mandani berbasis industri, perdangangan dan masyarakat berdaya saing dalam kehidupan perkotaan yang tertib dan teratur.
“Untuk mewujudkan itu, tentu kehidupan masyarakat kita sejahterakan. Dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perlu kita ciptakan industri kreatif yang berbasis UKM yang berorientasi pariwisata serta mendorong pertumbuhan investasi di kota ini,” tukuknya.
Selain peningkatan ekonomi masyarakat, kata Desri, infrastruktur juga akan dibenahi. Sebab, Emzalmi selaku calon walikota adalah ahlinya untuk itu.
“Pak Em ahli penataan kota. Banda Lurus perlu kita prioritas untuk penyelesaiannya. Karena dampak Banda Lurus sangat fatal bagi masyarakat yang selalu di landa banjir di Nanggalo ini,” ujarnya.
Dikatakan Desri, daerah yang sering banjir itu adalah Kelurahan Kurao Pagang. Selain menyelesaikan Banda Lurus, riol-riol primer perlu dibenahi.
Sementara itu, Wahyu Irama Putra mengatakan, pimpinan partai politik yang ada di Kota Padang bersepakat untuk mengusung Emzalmi dan Desri Ayunda.
“Di Koalisi Padang Bersatu itu tergabung 7 partai pengusung dan 5 partai pendukung. Kenapa kami mengusung Emzalmi dan Desri, karena kami memenuhi keinginan masyarakat untuk mendapatkan pemimpin untuk semua lapisan masyarakat,” ungkapnya.
Ia mengatakan, menjadi pemimpin itu bukanlah mudah. Pemimpin adalah cerminan masyarakatnya. Tentunya masyarakat menginginkan pemimpin yang mereka idamkan.
“Bagaimana tidak seorang pemimpin juga harus bertanggung jawab atas semua hal yang terjadi di negerinya. Bukan mudah untuk menjadi seorang pemimpin, karena begitu banyak sekali hal yang harus dilakukan dan juga dipertimbangankan,” tegasnya.
Ia mengatakan, kesemua hal tersebut tentu dilakukan adalah untuk kesejahteraan semua lapisan masyarakatnya, bukan sekelompok masyarakat saja. Pemimpin idaman itu adalah pemimpin yang taat aturan, pemimpin tidak anti kritik.
“Sebab kritikan itu, kalau kita ambil positifnya bisa memacu kinerja yang akan melahirkan kebijakan sesuai keinginan masyarakat. Bukanlah pemimpin itu, jika dikritik rakyatnya, malah melaporkan ke pihak berwenang,” pungkasnya.(bambang)