AGAM – Dampak banjir bandang lahar dingin gunung Marapi dan gunung Singgalang yang menghantam ratusan hektar lahar persawahan di Kabupaten Agam, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Dr H. Andi Amran Sulaiman, MP, akan menyalurkan bantuan puluhan miliar rupiah untuk mendukung rekonstruksi sektor pertanian pasca bencana di Sumatera Barat.
Hal itu dilontarkan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Dr H. Andi Amran Sulaiman, MP pada kunjungannya ke posko utama tanggap darurat bencana banjir bandang lahar dingin Bukik Batabuah Kupaten Agam, Sabtu (18/5/2024).
Kunjungan Mentan RI Dr H. Andi Amran Sulaiman itu didampingi Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, Bupati Agam, Dr.H.Andri Warman, Dandim 0304 Agam, Kapolrer Kota Bukittinggi, sekdakab Agam, H.Edi Busti, Kalaksa Kabupaten Agam, Budi Perwira Negara, KadisKominfo Agam, Syatria serta Kepala OPD Kabupaten Agam lainnya.
Bantuan dampak banjir bandang lahar dingin gunung Marapi dan Singgalang prioritas diberikan kepada masyarakat Sumatera Barat dan akan disalurkan sesegera mungkin tegas Adi Amran Sulaiman diupayakan menggesr anggaran ke Sumbar ini “karena saudara kita kena musibah, maka perlu perhatian khusus dan sesegera mungkin, akan kita berikan bantuan dalam waktu dekat,” katanya.
Untuk rehabilitasi areal lahan pertanian di[erkirakan menelan biaya sekitar Rp10 milyar lebih terang Dr H. Andi Amran Sulaiman selain itu berupa pupuk, benih gratis, dan alat mesin pertanian segera dialokasikan dengan total mencapai sekitar Rp20 miliar.
Dia menghimbau agar pemerintah daerah segera menindaklanjuti permohonan bantuan ke Pemerintah Pusat dan tolong dibantu segera menyelasaikan administrasinya agar bantuan segera bisa direalisasikan dan disalurkan, harap Andi Arman.
“Saya mengucapkan turut berduka cita atas musibah yang menimpa saudara kita di Sumatera Barat. Kita doakan agar korban khusnul khotimah, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” sebut Mentan saat mengunjungi lokasi terdampak bencana banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang.
Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman dihadapan rombongan Mentan RI memaparkan, dampak bencana alam banjir bandang lahar dingin yang masyarakat tani mengalami kerusakan lahan pertanian sawan dan kolam ikan sekitan 323,65 hektar lebih menyebabkan kerusakan parah areal tanaman pangan warga mencapai 303,85 hektar, dan areal hortikultura mencapai 19,8 hektar.
Dari 303,85 hektar yang terdampak tersebut, masing-masing di Kecamatan Canduang 28,5 hektar, Ampek Angkek 97 hektar, Sungaipua 26 hektar, Baso 23 hektar, Banuhampu 15,75 hektar, IV Koto 5,35 hektar, Kamang Magek 75 hektar, Tilatang Kamang 1,75 hektar,Palupuah 31 hektar dan Kecamatan Malalak 0,5 hektar.
Sedangkan areal tanaman holtikultura yang terdampak mencapai 19,8 hektar dengan rincian Kecamatan Sungaipua 14 hektar, Banuhampu 4,75 hektar, IV Koto 0,85 hektar, dan kecamatan Malalak 0.20 hektar, dengan saluran irigasi tersier yang terdampak mencapai 54 unit, papar Bupati Agam dihadapan Mentan RI dan Gubernur Sumbar.
Bencana banjir bandang lahar dingin (galodo) Marapi dan Singgalang Sabtu malam (11/5/2024) sekitar pukul 21.00 Wib meluluhlantakan sejumlah daerah sejumlah wilayah di Kabupaten Agam menyebabkan dampak luar biasa di 5 kecamatan. Tim penanganan darurat bencana masih melakukan pendataan dilapangan, tukuk Kalaksa BPBD Agam Budi Perwira Negara menambahkan. (Kas)