PAYAKUMBUH-Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Payakumbuh cukup mengembirakan. Sepanjang Sabtu (5/12), tercatat tiga orang yang dinyatakan telah sembuh. Sedangkan, yang terkonfirmasi positif Covid-19 hanya seorang.
Hal itu menandakan, wabah pandemi di kota itu sudah bisa dikatakan terkendali. Itu semua tidak lepas dari upaya pihak dinas kesehatan bersama jajarannya, terus melakukan tracing, tracking dan treatmen (3T), terhadap warga kota yang kontak erat dengan mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kadiskes Payakumbuh Bakhrizal, kepada wartawan, Minggu (6/12), mengatakan, hingga Sabtu (5/12) total kasus terkonfirmasi positif sudah 560 orang. Sedangkan yang sembuh total sebanyak 492 orang.
“Dengan komitmen Satgas Covid-19 dalam melakukan 3T, wajar saja kasus positif Covid-19 terus bertambah. Karena 3T menjadi kunci dalam mendeteksi penyebaran Covid-19 di masyarakat. Selain itu, penerapan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak juga tetap disosialisasikan ke tengah masyarakat. Sehingga wabah ini sudah bisa dikendalikan di kota kita ini,” ujarnya.
Menurutnya, tiga warga yang sembuh adalah Qori Delfina, 36 tahun, warga Tigo Koto diare, Muhammad Zaqi, 19 tahun, warga Ikua Koto Dibalai dan Rifo Susanto, 32 tahun, warga Kelurahan Ompang Tanah Sirah. Sedangkan, satu yang dinyatakan positif Covid-19 adalah perempuan RA, 39 tahun, ibu rumah tangga, warga Kelurahan Kubu Gadang Koto nan Ampek.
“Terkonfirmasi positif Covid-19 itu, terpapar dari kontak erat dengan yang positif sebelumnya, berdasarkan tracking yang dilakukan petugas. Semuanya, sudah menjalani isolasi mandiri di bawah pengawasan petugas kesehatan puskesmas. “Kita berharap, ke depan kasus positif Covid-19 di kota randang ini, terus melandai. Dan yang sembuh makin banyak. Sehingga diharapkan, dalam beberapa bulan ke depan tak ada lagi warga kota yang terkonfirmasi positif virus corona deasase,” tambahnya.
Sementara itu, Walikota Payakumbuh Riza Falepi, yang juga Ketua Satgas Covid-19 Payakumbuh, yang dihubungi terpisah, mengatakan, penerapan protokol kesehatan atau budaya memakai masker, sering cuci tangan dengan sabun dan tetap menjaga jarak, atau yang lebih dikenal dengan 3M harus tetap dipertahankan di tengah masyarakat.
“Sebelum vaksin dilakukan oleh pemerintah, masyarakat harus taat pada protokol kesehatan. Memang aksin merupakan intervensi kesehatan terbaik di abad ke-20. Vaksin juga terbukti mampu menurunkan angka kematian dan kesakitan. Tapi kita akan terus mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, sambil menunggu tersedianya vaksin. Karena vaksin ini pasti pemberiannya bertahap, munculnya kekebalan kelompok di masyarakat juga bertahap,” ucapnya.
Dikatakan, sejauh ini protokol kesehatan kerap diabaikan oleh masyarakat. Namun dari survei UNICEF bersama AC Nielsen pada enam kota besar di Indonesia beberapa waktu lalu, menunjukkan bahwa perilaku jaga jarak baru 47 persen lebih rendah daripada memakai masker sebesar 71 persen dan mencuci tangan sebesar 72 persen. “Padahal, rantai penularan Covid-19 bisa ditekan jika masyarakat konsisten melaksanakan protokol kesehatan. Dengan begitu, kedatangan vaksin bisa menjadi pelengkap bagi proteksi kesehatan masyarakat itu kedepannya,” katanya.
Data Covid-19 yang diterima dari Kabid Kesehatan Masyarakat Fatma Nelly, adalah suspect sebanyak 5 orang, kasus konfirmasi sebanyak 560 orang, sembuh sebanyak 492 orang, isolasi sebanyak 60 orang, dirawat 0 orang, meninggal dunia sebnayak 8 orang, kontak erat sebanyak 3 orang dan discarded sebanyak 9.989 orang dari total tes Swab 11.342 orang. yuke