Padang – Warga Koto Kaciak, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan, mengaku sepakat memilih Nasrul Abit-Indra Catri (NA-IC) untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada 2020 mendatang. Alasan mereka karena jatuh hati dengan kesantunan selama menjadi pemimpin daerah.
“Kami semua yang di sini setuju dan sudah bulat untuk memilih Pak Nasrul abit menjadi gubernur. Kami jatuh hati terhadap kesantunan dan kinerja Nasrul Abit sewaktu menjabat sebagai bupati,” kata tokoh masyarakat Koto Kaciak, Sarifudin Anwar, Minggu (4/10).
Ia menyampaikan, warga Koto Kaciak terdiri dari dua Rukun Warga (RW) jumlah pemilihnya 1.876 orang. Ia mengklaim bahwa warga kampung tersebut telah sepenuhnya menjatuhkan pilihan kepada Nasrul Abit-Indra Catri.
“Mudah-mudahan kalaupun tidak bisa mendapatkan suara 1.876, setidaknya 1.500 suara bisa diperoleh dari sini,” ucapnya.
Setelah mendengar tuturan tokoh masyarakat itu, Nasrul Abit merasa sangat senang dan berterima kasih atas dukungan yang tulus dari masyarakat Koto Kaciak, Kelurahan Mata Air, kepadanya. Ia mengatakan, ia dan Indra Catri maju ke Pilkada Sumbar untuk membawa provinsi itu menjadi provinsi yang unggul dalam semua hal, seperti tata kelola pemerintahan, ekonomi, infrasruktur pembangunan jalan, sosial kemasyarakatan, bantuan-bantuan pesantren, dan bantuan untuk pegawai honor yang sekarang nasibnya tidak jelas.
“Insyaallah kami akan memikirkan itu supaya mereka memiliki status yang jelas. Kita lihat apakah nanti mereka bisa menjadi pegawai negeri. Minimal mereka bisa P3K. Itu Adalah progran-program kerja yang akan kami lakukan,” tuturnya.
Semua program unggulan yang telah ia sampaikan itu, kata Nasrul Abit, tidak akan terwujud jika ia dan Indra Catri tidak terpilih menjadi pemimpin Sumbar lima tahun ke depan.
“Bapak dan ibu, ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, dan semua warga di sini kiranya berkenan untuk memilih kami. Mudah-mudahan Sumatera Barat bisa unggul, terutama sumber daya manusianya,” ujarnya.
Pertemuan dengan warga Koto Kaciak itu berlangsung di posko gang damai. Pertemuan tersebut dilangsungkan dengan mengikuti aturan yang ditetapkan penyelenggara Pemilu, yakni tidak menghadirkan lebih dari 50 orang warga. Semua orang yang hadir dalam pertemuan itu mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran corona. Mereka memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak.
Setelah melakukan pertemuan dengan warga Koto Kaciak, Nasrul Abit menyempatkan diri melihat masjid di sana yang pembangunannya terbengkalai karena terkendala biaya. Ia pun berjanji membantu mencarikan dana untuk pembangunan masjid tersebut jika terpilih menjadi gubernur. (*)