Payakumbuh-Pasar tradisional Ibuah yang merupakan pusat sembako dan kebutuhan pokok di Kota Payakumbuh tidak ditutup. Ini dipastikan, setelah dilakukan penutupan terhadap pusat pasar pertokoan Payakumbuh, terhitung sejak Senin (4/5) kemarin.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh Dahler, melalui Kabid Pasar Arnel mengatakan, pasar tradisional Ibuh yang biasanya adalah tempat menjual sembako tidak boleh ditutup selama pandemi corona ini. Meskipun pasar pusat pertokoan bisa dilakukan penutupan.
“Hal itu berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 21/2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka percepatan pencegahan Covid-19; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9/2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19,” ujar Arnel.
Dikatakan, penutupan bukan suatu hal yang baik. Mengingat pasar tradisional Ibuh merupakan pusat perekonomian masyarakat. Sehingga ketika pasar itu tutup, maka perekonomian masyarakat bisa terganggu. “Karena itu Pemko sebenarnya tidak menghendaki adanya penutupan pasar, namun Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3) telah sepakat dan mengajukan surat permohonan penyemprotan disinfektan dan penutupan pasar kepada Pemko Payakumbuh pada Minggu (3/5) lalu. Kalau pasar ditutup, dampaknya terhadap perekonomian. Jadi pilihannya, kalau masyarakat khawatir terpapar covid-19 dari pasar, maka jangan ke pasar. Pastinya, pasar Ibuh tidak boleh tutup,” katanya.
Terkait keamanan yang dilakukan terhadap pasar tradisional Ibuah, selalu dilakukan penyemprotan. Dimana setiap orang yang masuk dengan kendaraan tetap disemprot disinfektan, kios dan lapak disemprot sekali dua hari. “Pemakaian masker wajib di area pasar Ibuh karena bagi yang tidak pakai masker dilarang masuk pasar dan disuruh pulang,” tambahnya.
Selain itu, Arnel juga menuturkan, ada protokoler yang ditetapkan pemerintah dalam rangka pencegahan. Seperti menyiapkan tempat cuci tangan dan penyemprotan disinfektan, pengunjung maupun pedagang juga diimbau untuk mengenakan masker, serta sering mencuci tangan dan diukur suhu tubuhnya. “Pasar Ibuh harus tetap lanjut. Tapi protokoler pencegahan covid-19 harus tetap dilaksanakan. Selain dinas menyiapkan tempat cuci tangan, juga dilakukan penyemprotan disinfektan kalau bisa tiga kali sehari,” pungkasnya. (207)