Rapimnas juga dihadiri oleh anggota DPR RI, diantaranya Endang Maria Astuti, Singgih Januratmiko dan Sungkono. Rapimnas didukung oleh 18 anggota Steering Committee (SC) dan 70 OC, serta 1.000 panitia lokal untuk persiapan studio mini yang siap mensukseskan Rapimnas LDII.
Dalam sambutannya, Sekretaris Umum DPP LDII H. Dody Taufiq Wijaya dalam sambutannya mengungkapkan bahwa LDII berpartisipasi aktif, bukan hanya bidang keagamaan dan dakwah saja, tapi juga merambah pada tujuh kluster lainnya.
Pertama pada bidang keagamaan, LDII terus mengupayakan agar dakwah islam merupakan hak setiap umat islam. “Memperhatikan kelompok marjinal seperti masyarakat kecil diperbatasan, penderita tuna rungu dan disabilitas lainnya, penderita kusta dan narapidana,” ujar Dody.
Kedua, bidang kebangsaan, LDII mengupayakan bahwa bahasa Indonesia adalah aset pemersatu bangsa. Ketiga, bidang pendidikan, LDII akan terus membantu pemerintah membangun pendidikan yang fokus pada pendidikan karakter, profesional religius. “Mengkombinasikan moral karakter dan performans karakter yang bersumber dari ajaran Islam dan nilai luhur bangsa Indonesia,” jelasnya.
Keempat, bidang kesehatan, LDII mendorong program pemerintah dalam penggunaan obat herbal berdampingan dengan obat konvensional. “Sehingga obat herbal bukan hanya sebagai pelengkap saja, namun juga memiliki khasiat tersendiri,” ucapnya.
Kelima, LDII mendorong energi baru dan terbarukan agar terus dikembangkan dan dimanfaatkan mengingat potensinya yang masif di Indonesia dan saat ini kurang dioptimalkan.
Keenam, bidang perekonomian, LDII mendorong perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan yang dapat diwujudkan dengan pengembangan ekonomi syariah. “Menekankan kerjasama, bukan berdasarkan persaingan bebas dalam mekanisme ekonomi pasar,” jelasnya.
Ketujuh, bidang teknologi digital. Di Indonesia, teknologi digital sangat masif menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Teknologi digital supaya diarahkan pada hal yang bersifat produktif dan positif bukan hanya konsumtif, sehingga hal negatif teknologi digital dapat dieliminir.
Kedelapan, bidang pangan, LDII mendorong agar Indonesia dapat mewujudkan ketahanan pangan. “Lahan tidur tidak produktif seperti lahan gambut supaya dilakukan inovasi agar dapat menjadi lahan produktif yang pada gilirannya dapat mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia,” ungkapnya.(*/benk)