Mentawai – Proyek pembangunan gedung sekolah di Desa Madobag, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, bermasalah. Upah pekerja diduga belum dibayarkan secara penuh oleh pelaksana proyek sehingga pekerja memutuskan untuk menahan kunci gerbang sekolah .
Peristiwa ini mengakibatkan proses belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri 06 Madobag itu menjadi terhenti.
Proyek pembangunan gedung SDN 06 Madobag itu sendiri diketahui merupakan kegiatan yang dilaksanakan Balai Prasarana Permukiman Provinsi Sumatera Barat pada tahun anggaran 2023.
Pengerjaannya dilakukan dengan cara merobohkan gedung sekolah lama kemudian kembali membangun gedung sekolah baru.
Seperti dikutip dari laman facebook pengguna Frans Tobo, yang menuliskan. “Kepada yth. bapak
kementerian pusat, segera kembalikan bangunan lama kami yang pemerintah pusat rusakkan, karna
pada 2023, bangunan yang baru ini dibuat dengan kontrak satu tahun. Sekarang gedung sudah berdiri
dengan kokoh tapi masih belum bisa dipakai dengan alasan uang pelaksana belum dibayarkan oleh
pemerintah pusat dengan jumlah miliaran. Dikemanakan muka anak-anak sampai sekarang masih belum
masuk sekolah, karna gedung ditutup oleh pelaksana lapangan, mohon kerendahan hati bapak untuk
menyelesaikan uang pelaksana, supaya anak-anak kami bisa bersekolah, terimakasih. SDN 06 Madobag
Rogdok Mentawai”
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Mentawai, Aban Barnabas, saat dikonfirmasi di
ruang kerjanya membenarkan hal tersebut.
Aban menjelaskan, SDN 06 merupakan salah satu dari total tujuh unit yang dibangun oleh Balai Prasarana Permukiman Provinsi Sumatera Barat pada tahun lalu.
“Sekolah itu kan dibangun oleh Balai Prasarana Permukiman Sumatera Barat. Ada beberapa unit
sekolah, kalau nggak salah ada 7 unit, salah satunya ya sekolah itu, lalu sudah diserahkan ke kita, mereka
bangun untuk Mentawai, kita dapat jatah,” terang Aban, Jumat (16/2).
Meski dikatakan gedung sekolah yang baru telah diserahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Mentawai, faktanya pagar sekolah tersebut hingga kini masih digembok, jangankan untuk belajar, melewati pagar saja para siswa dan guru tidak bisa.
“Jadi mereka membangun, lalu sudah selesai. Kiranya ada persoalan tukang, upah tukang belum selesai
sama pelaksana kerja. Jadi tukang tentu karna belum direspon, belum selesai, kunci gak diserahkan
sama kita, diambilnya. Jadi karna belum dibayar, akhirnya kunci gerbang itu ditahan mereka, gak mau
diserahkan,” sambungnya.
Adapun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Mentawai dari jauh hari telah berupaya menyelesaikan persoalan tersebut. Namun dikarenakan kegiatan pembangunan gedung sekolah tersebut bukan bersumber dari ABPD Kepulauan Mentawai, maka Balai Prasarana Permukiman Sumatera Barat merupakan pihak yang diharapkan dapat menyelesaikan polemik ini, agar proses belajar mengajar di SDN 06 Madobag kembali berjalan sebagaimana mestinya.
“Kita sudah hubungi pihak Balai, supaya mengontak pelaksana itu, supaya selesailah urusan itu kalau memang ada persoalan seperti itu. Jadi sampai sekarang belum. Sudah kita kontak-kontak. Kita tidak bisa kontak kontraktornya, karna bukan kegiatan kita,” tandas Aban.
SDN 06 Madobag hanyalah satu diantara tujuh pembangunan gedung sekolah yang dibangun pada tahun lalu dari sumber yang sama. Sejauh ini belum diketahui apakah peristiwa serupa juga terjadi di sekolah-sekolah lainnya. (Ricky)