Menariknya lagi, sekarang juga ada QRIS atau Quick Response Indonesian Standard dalam Nagari Mobile Banking yang dapat digunakan pada sejumlah merchandise yang ada di daerah ini, bahkan juga untuk beramal. Beberapa waktu lalu, dia bahkan berinfak di sebuah masjid di Padang hanya dengan barcode yang ada di QRIS. Begitu mudah, tak perlu bawa uang tunai.
Begitulah. Sejak beberapa tahun terakhir, Bank Nagari terus berinovasi demi mempermudah layanan pada pada nasabahnya. Kemajuan teknologi tak pula diabaikan dengan terus pula melahirkan berbagai layanan digital.
Hal ini juga diakui Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad pada wartawan, baru-baru ini. Bahkan, di masa pandemi Covid-19, bank yang sudah berdiri sejak 12 Maret 1962 itu terus melakukan penguatan pada layanan berbasis teknologi. “Perbaikan kinerja jelas akan kita lakukan, begitu juga dengan layanan yang perlu terus ditingkatkan. Karena sekarang, zamannya teknologi, dan Bank Nagari mencoba melakukan pengembangan layanan untuk teknologi informasi ini,” sebutnya seperti dirilis dari https://sulawesi.bisnis.com 16 Januari 2021 lalu.
Masih menurut Irsyad, bank yang dipimpinnya telah menghadirkan sejumlah layanan menggunakan telepon pintar, sehingga para nasabah, baik yang baru maupun yang lama tak perlu mengantri lama di berbagai kantor bank ini.
Untuk layanan di telepon pintar yang dapat di unduh di play store ada beberapa, diantaranya Nagari Mobile Banking yang sudah diluncurkan sejak tahun 2019. Ketika itu disebutkan baru digunakan oleh 44.700 nasabah. Jumlah tersebut kemudian melesat tajam pada 2020 dengan total pengguna mencapai 87.000 nasabah. Bahkan, di tahun yang sama, juga telah diluncurkan layanan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) yang membuat Bank Nagari semakin terbantu.
Selain itu, juga ada layanan dengan sentuhan layar di kantor cabang Bank Nagari. Caranya nasabah tinggal mengisi sendiri data di layar yang telah disiapkan, kemudian melanjutkan ke customer service tanpa harus berlama-lama menunggu. Layanan itu tentu berbeda dengan sebelumnya, dimana semisal membuat kartu ATM, maka nasabah akan mengisi data di hadapan petugas Customer Service (CS) dan menunggu waktu untuk proses dimaksud. Kini, data terisi, untuk fisik ATM dapat diambil ke CS, tanpa harus menunggu lama.
Program pemerintah
Tidak hanya bagi nasabah, lahirnya berbagai layanan digital dengan memanfaatkan keunggulan teknologi ini juga dirasakan manfaatnya oleh kantor cabang Bank Nagari, diantaranya Bank Nagari di Universitas Negeri Padang (UNP). Dimana, sejak pandemi berlangsung, nasabah mulai membatasi diri untuk bertransaksi langsung ke bank. Mereka seperti disampaikan Pimpinan cabang Bank Nagari setempat, Ira Rahmadani lebih banyak memanfaatkan layanan digital yang sudah disiapkan. “Sejak pandemi, transaksi tatap muka berkurang signifikan, meski kami tetap melayani secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat,” tuturnya.
Di sana, nasabah yang ingin dilayani langsung sangat dibatasi sesuai prokes. Untuk masuk ruangan pelayanan, maksimum hanya boleh 25 orang saja. Makanya, petugas keamanan yang bertugas di lini depan, begitu ketat mengatur arus orang masuk dan ke luar dengan terlebih dahulu mewajibkan mencuci tangan, memakai masker dan cek suhu tubuh. Bila ada salah satu yang tak terpenuhi oleh nasabah, maka mereka tidak akan dilayani.
Dulu, sebelum pandemi, antrian di Bank Nagari UNP begitu panjang. Beberapa orang bahkan tak bisa masuk, saking banyaknya nasabahnya. Ira menyampaikan, saat ini saja ada 40 ribu nasabahnya adalah mahasiswa di kampus tersebut. Belum termasuk dosen atau tenaga pendidik dan masyarakat lainnya. Bayangkan saja, bila mereka bertransaksi sekaligus. Sungguh sangat membludak.
Namun, disampaikan Ira, jauh sebelum pandemi pihaknya terus mendorong nasabahnya untuk bertransaksi secara “online” dengan memanfaatkan fitur-fitur digital yang sudah dihadirkan bank plat merah ini. Selain membantu para nasabah dan meningkatkan “performance” Bank Nagari di tengah berbagai persaingan, juga untuk mendukung program pemerintah yang menggalakkan transaksi dengan “cashless” atau transaksi tanpa uang tunai. “Jadi kami dari Bank Nagari turut mendukung program pemerintah yang menggalakkan transaksi dengan cashless,” pungkasnya. (*)