Nanti, formulir tersebut harus kamu ajukan bersama dengan syarat dan dokumen yang sudah kamu lengkapi sebelumnya dan menyerahkannya kepada pihak Bank.
Setelah pihak Bank memeriksa seluruh dokumen tersebut dan kamu dianggap pantas untuk mendapatkan pinjaman KUR, maka kamu akan dihubungi untuk melakukan survei.
Saat pihak Bank melakukan survei, kamu juga harus sudah menyiapkan hal-hal yang dirasa penting seperti catatan pembelian dan penjualan.
Jika usaha yang sedang kamu jalankan memang layak untuk mendapatkan pinjaman KUR, maka pihak Bank tidak akan enggan untuk memberikan pinjaman.
Trik kedua adalah cara yang agak bengkok sedikit. Tetapi cara ini masih bisa kamu lakukan agar pinjaman KUR yang kamu ajukan bisa dicairkan.
Biasanya, seseorang akan terkendala saat mengajukan pinjaman KUR adalah karena sudah pernah mendapatkan pinjaman komersil sebelumnya.
Nah, hal ini sebenarnya bisa diakali jika kamu benar-benar memerlukan dana segar untuk pengembangan usaha yang kamu jalankan.
Baca juga: Mau Pinjaman KUR Super Mikro Diterima Bank BRI? Hindari 5 Hal Ini
Caranya adalah dengan mengganti nama kepemilikan usaha pada SKU atau pada surat izin usaha dengan saudara kandung atau orang tua kandung.
Karena, untuk penerima pinjaman KUR ini tidak tercatat per nomor Kartu Keluarga, melainkan melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK) masing-masing individunya.
Jadi, yang akan kembali mengajukan pinjaman KUR tersebut adalah saudara yang telah kamu jadikan sebagai pemilik usaha yang sedang kamu jalankan.
Akan lebih baik, kamu mengajukan pinjaman KURnya ke Bank lainnya, bukan ke Bank yang nama kamu pernah ditolak saat pengajuan pinjaman KUR.
Itulah hal yang harus kamu lakukan jika ingin pengajuan pinjaman KUR kamu disetujui oleh pihak Bank. Semoga artikel ini bermanfaat. (RC2)