PAINAN-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan menggelar kegiatan Lokakarya Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak Angkatan 9 di Gedung Painan Convention Center, Minggu (28/4).
Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar hadir, sekaligus membuka kegiatan Lokakarya Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak Angkatan 9 di Gedung Painan Convention Center tersebut.
Pada kesempatan itu juga hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin, kepala sekolah, guru penggerak dan para undangan lainnya.
Bupati Rusma Yul Anwar dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan Lokakarya Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak Angkatan 9 tersebut. “Melalui kegiatan ini diharapkan kualitas Guru Penggerak di Kabupaten Pesisir Selatan semakin meningkat kedepannya,” kata bupati.
Lebih lanjut bupati mengatakan, saat ini, dengan adanya paradigma baru siswa dituntut punya kemampuan literasi, karakter dan kolaborasi. Dalam hal ini, guru diharapkan pula mampu menggali potensi yang ada dalam diri siswa.
Sementara itu, munculnya Kurikulum Merdeka sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Kemudian guru juga harus punya kelebihan dan kesungguhanya dalam melihat siswa secara utuh dan menyeluruh. “Ya, dengan adanya Pembelajaran Paradigma Baru tersebut dapat memacu peningkatan kualitas pendidikan ke depan,” katanya.
Kini, Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di satuan pendidikan di Indonesia. Itu berarti bahwa anak-anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.
Bupati pada kesempatan itu juga menyampaikan kepada seluruh insan pendidikan di Kabupaten Pesisir Selatan bahwa diperlukan tindakan nyata peningkatan kualitas pendidikan untuk mewujudkan visi dan misi kelima Pemkab Pesisir Selatan tahun 2021-2026 yaitu mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, kreatif dan berdaya saing.
Dijelaskan, tindakan nyata yang dimaksud adalah melalui transformasi orientasi pendidikan berbasis kebutuhan, kodrat dan potensi siswa. Transformasi manajemen sekolah yang berkolaborasi dengan semua stakeholder pendidikan.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin menjelaskan, puncak dari kegiatan Pendidikan Guru Penggerak ini adalah Lokakarya.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh Guru Penggerak untuk menampilkan perubahan positif di lingkungan belajar sekolah dan praktik, baik yang didapatkan dalam mengembangkan program yang berdampak pada siswa.
Agenda kegiatan terdiri dari pembukaan, kelas berbagi guru penggerak, dan pameran hasil program dan setiap Guru Penggerak serentak menggunakan baju adat tradisional, dan juga bersama kelompok.
“Dibimbing oleh pengajar praktik masing-masing membuat pameran hasil karya (pameran) menampilkan aksi nyata, produk berdiferensiasi, hasil karya pembelajaran di kelas serta galeri foto para Guru Penggerak selama 6 bulan pendidikan,” katanya. (son)